Jakarta Harus Aman untuk Anak, Wagub Rano: Layanan 24 Jam Siap Hadapi Kasus Kekerasan

Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Rano Karno, menegaskan komitmen pemerintah untuk melindungi perempuan dan anak.

Tribunjakarta/Dionisius Arya Bima
WAGUB JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno saat ditemui di Wihara Ekayana Arama, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Senin (12/5/2025). Kini, menegaskan komitmen pemerintah untuk melindungi perempuan dan anak. 

TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Rano Karno, menegaskan komitmen pemerintah untuk melindungi perempuan dan anak.

Menurutnya, seluruh bentuk kekerasan terhadap perempuan dan anak, baik fisik, psikis, seksual, ekonomi, hingga kekerasan berbasis gender online bukan lagi persoalan pribadi, melainkan isu publik yang membutuhkan langkah kolektif.

“Kekerasan fisik, psikis, seksual, ekonomi, maupun kekerasan berbasis gender online tidak bisa lagi dipandang sebagai persoalan pribadi. Ini isu publik yang memerlukan langkah kolektif, nyata, dan berkelanjutan,” ucapnya dalam keterangannya dikutip Minggu (23/11/2025).

Pemprov DKI: Layanan 24 Jam Hingga Integrasi Sistem Perlindungan

Rano menyampaikan bahwa Pemprov DKI terus menguatkan perlindungan perempuan dan anak melalui sejumlah program strategis, seperti:

  • penyediaan layanan terpadu 24 jam,
  • peningkatan integrasi Sistem Informasi Perlindungan Perempuan dan Anak,
  • perluasan kolaborasi lintas sektor agar setiap laporan kekerasan dapat ditangani lebih cepat.

Namun, ia mengingatkan bahwa keberhasilan program tetap bergantung pada dukungan keluarga, sekolah, dunia usaha, komunitas, hingga ruang digital.

Mengapresiasi Mitra Nasional Hingga Internasional

Rano mengapresiasi Kementerian PPPA RI, Komnas Perempuan, KPAI, Save The Children, Yayasan Pulih, mitra internasional, serta berbagai komunitas yang terus memperjuangkan ruang aman bagi perempuan dan anak di Jakarta.

“Kami ingin Jakarta menjadi kota yang aman bagi anak untuk tumbuh, belajar, berekspresi, dan bermimpi. Kota yang ramah secara fisik, sosial, dan emosional,” tuturnya.

Anak-anak Turut Bersuarakan Masalah Kekerasan

Dalam sesi dialog, perwakilan anak Jakarta turut menyampaikan pengalaman dan harapan mereka.

Raafi Hadyatma, siswa SDN Cipinang 10 Pagi, mengungkapkan masih adanya kasus perundungan di sekolah.

“Harapan saya sekolah kami dapat ditinjau dan diberikan peraturan baru yang lebih baik agar perundungan tidak terjadi lagi,” kata Raafi.

Acara Kampanye Hari Anti Kekerasan Perempuan & Anak

Pernyataan Rano disampaikan saat membuka Kampanye Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak 2025 di Balai Agung, Balai Kota Jakarta, yang juga bertepatan dengan Hari Anak Sedunia. 

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved