Isu Palestina Bakal Dibahas dalam Reuni 212: Energi Umat dan Pemerintah Harus Bersatu
Isu perjuangan Palestina dipastikan menjadi salah satu fokus utama dalam gelaran Reuni Akbar 212 tahun ini.
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Nur Indah Farrah Audina
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Elga Hikari Putra
TRIBUNJAKARTA.COM - Isu perjuangan Palestina dipastikan menjadi salah satu fokus utama dalam gelaran Reuni Akbar 212 tahun ini.
Adapun Reuni Akbar 212 tahun ini mengusung tema "Revolusi Akhlak untuk Selamatkan NKRI dari Para Penjahat dan Memerdekakan Palestina dari Penjajah”.
Ketua Steering Committee (SC) Reuni 212, KH Ahmad Sobri Lubis, menyampaikan, baik pemerintah maupun masyarakat Indonesia memiliki sikap yang sama mengenai Palestina, yaitu mendukung penuh kemerdekaan bangsa tersebut.
“Sikap pemerintah dan rakyat Indonesia sama, mendukung kemerdekaan Palestina.
Karena itu dalam acara ini kami mencoba menghimpun energi umat dan energi pemerintah agar bersatu untuk kemerdekaan Palestina,” ujarnya saat jumpa pers persiapan Reuni Akbar 212 di kawasan Cipinang, Jakarta Timur, Minggu (23/11/2025).
Menurut Sobri, Reuni 212 ingin menjadi wadah konsolidasi solidaritas sehingga dukungan terhadap Palestina dapat terus menguat dan dirasakan secara berkelanjutan.
Ia menegaskan bahwa meski Indonesia berada jauh, umat tetap bisa berperan dalam mengawal proses perjuangan Palestina melalui dukungan moral dan politik.
"Kita mendukung dan kita mengawal bagaimana arah dukungan yang dilaksanakan oleh pemerintah supaya tetap menjadi produktif untuk kemaslahatan kemerdekaan bangsa Palestina," katanya.
Sobri juga menyinggung pentingnya memastikan bahwa dukungan Indonesia tidak dimanfaatkan pihak lain untuk kepentingan yang justru merugikan rakyat Palestina.
“Isunya sangat sensitif. Jangan sampai ditunggangi kepentingan, misalnya kepentingan Israel," tuturnya.
Ia berharap pembahasan mengenai Palestina dalam Reuni 212 dapat menghasilkan dorongan positif dan bermanfaat bagi rakyat Palestina.
“Kita ingin misalnya ada hal-hal yang sangat positif untuk dirasakan oleh seluruh rakyat Palestina, insyaAllah," ujarnya.
Digelar Malam
Konsep acara Reuni 212 tahun 2025 berbeda dengan tahun sebelumnya.
Jika sebelumnya acara reuni digelar mulai dari dini hari hingga pagi, maka di tahun ini acara akan dimulai dari Magrib sampai malam.
Adapun alasannya karena 2 Desember 2025 jatuh pada hari kerja sehingga panitia memutuskan untuk menggeser acara menjadi pada malam hari.
Ketua Panitia Reuni 212, Habib Muhammad Alattas mengatakan, untuk teknis lokasi acara yang dipusatkan di silang Monas.
Nantinya, pintu masuk akan dibuka dari Pintu Tenggara (Gambir), Arah Patung Kuda dan Pintu Timur Monas.
Pintu Tenggara juga akan menjadi pembatas antara area jamaah pria dan wanita karena dianggap paling lurus dengan arah kiblat.
“Tamu diimbau datang sudah dalam keadaan berwudu. Namun panitia juga menyiapkan fasilitas wudhu dan sarana penunjang lainnya,” jelas Habib Muhammad.
Selain itu, peserta diminta membawa perlengkapan shalat, payung atau jas hujan, serta menjaga kebersihan selama acara.
Panitia turut menganjurkan jamaah membawa bendera Merah Putih, bendera Palestina,dan bendera tauhid putih yang menjadi simbol tema tahun ini.
BERITA TERKAIT
- Baca juga: Reuni Akbar 212 Tahun Ini Digelar di Monas, Prabowo hingga Anies Bakal Diundang
- Baca juga: Sederet Orasi Habib Rizieq di Reuni 212, Dukung Pemerintah Prabowo hingga Ungkit Kembali Kasus KM 50
- Baca juga: Ini Sederet Orasi Habib Rizieq di Reuni 212, Dukung Pemerintah Prabowo hingga Ungkit Kasus KM 50
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jakarta/foto/bank/originals/Panitia-Reuni-Akbar-212-2025.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.