Antara Politik Tak Teratur hingga Perbaikan Birokrasi, Prabowo Cicil Reshuffle Geng Solo
Sejumlah pengamat politik menganalisis langkah politik Presiden Prabowo Subianto yang baru saja melakukan reshuffle terhadap menterinya.
"Padahal kalau siapapun itu yang masuk birokrasi administrasi begins, politic ends. Seharusnya seperti itu. Jangan politik terus lah," papar Zuhro.
Dari permasalahan umum itu, Zuhro melihat, sosok menteri atau pimpinan lembaga negara dalam kabinet Prabowo, bukanlah benar-benar pilihannya.
Ada intervensi dari rezim Presiden sebelumnya, Jokowi, yang turut menentukan.
Para menteri era Jokowi yang masih menjabat hingga era Prabowo kerap disebut-sebut sebagai Geng Solo, merujuk kota tempat tinggal Jokowi.
"Masalah menjadi pada khususnya ternyata Pak Prabowo itu tidak punya kemewahan untuk memilih seluruhnya adalah untuk preferensi dari Pak Prabowo. Maka dikasihlah sekitar 14 sampai16 itu dari pilihan-pilihan rezim atau pemerintahan sebelumnya," kata Zuhro.
"Kalau tepat tidak apa-apa. kalau tidak tepat menjadi batu sandungan dan taruhan bagi legitimasinya Pak Prabowo, pemerintah Pak Prabowo, itu masalahnya," lanjutnya.
Dengan kesadaran akan adanya menteri yang menghambat atau tak bisa bekerja cepat, Prabowo disebut Zuhro sedang menyisir Geng Solo di kabinetnya.
"Maka ini yang termasuk salah satu yang dituntut ya secara signifikan oleh masyarakat, oleh publik tadi itu untuk dibenahi. Jadi anasir-anasir yang memimpin di kementerian baik itu menteri, wakil menteri yang terkonotasi (bagian dari masa lalu), menunjukkan bahwa memang track recordnya tidak bagus gitu ya, katakan sarat dengan korupsi, pelanggaran etika gitu ya dan kompetensinya dan sebagainya gitu ya, achievement-nya juga sangat disangsi dan sebagainya."
"Sementara Pak Prabowo mau lari. Berarti ini yang menghambat sebetulnya, faktor yang constraining bagi Pak Prabowo," papar Zuhro.
Menurut Zuhro, jelang satu tahun pemerintahan Prabowo, pada 20 Oktober 2025 mendatang, satu per satu Geng Solo akan diganti (reshuffle).
"itulah maka mencoba untuk mulai disisir dan dicicil oleh Pak Prabowo untuk melempengkan, katakan menuju 1 tahun pemerintahannya Oktober ini," jelas penerima gelar PhD Ilmu Politik dari Curtin University, Perth, Australia itu.
Sementara itu, pengamat politik Selamat Ginting membaca Presiden Prabowo Subianto sedang menjalankan politik tidak teratur.
Hal itu dilakukan Prabowo untuk menyingkirkan sosok yang menggerogotinya dari dalam.
"Dia sedang menjalankan menganalisa ya. Politik yang tidak teratur, tidak terukur, tidak standar, tidak biasa, tidak normal. Cara untuk melawan kelompok yang kira-kira akan menggerogotinya," kata Selamat saat bicara di Youtube @abrahamsamadspeakup, dikutip Minggu (Sabtu (13/9/2025).
Politik tidak teratur yang dimaksud Selamat di antaranya adalah ketika Prabowo seakan-akan membiarkan menteri yang tak setia dengannya.
Peneliti Senior BRIN Sebut Prabowo Tak Punya Kemewahan Pilih Menteri, Kini Geng Solo Mulai Disisir |
![]() |
---|
Video Prabowo-Gibran di Bioskop Tuai Komentar Warganet, Istana Bilang Lumrah: Tak Ganggu Kenyamanan |
![]() |
---|
Cerita Lengkap Subhan Palal Gugat Gibran Rakabuming, Terkuak Alasan Minta Ganti Rugi Rp125 Triliun |
![]() |
---|
Pengamat Sebut Prabowo Jalankan 'Politik Tak Teratur' Singkirkan Geng Solo: Kapolri Bakal Diganti |
![]() |
---|
Bakal Undang Presiden Prabowo Saat Peresmian RDF Rorotan, Gubernur Pramono: Nilai Investasinya Gede |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.