SOSOK Misterius Petinggi Ormas Terdepan Bela Sahara, Nasib Yai Mim Tersudut Tapi Dibela PM Malaysia

Konflik yang terjadi antara Nurul Sahara dengan Yai Mim semakin memanas. Sahara dibela oleh petinggi ormas dan Yai Mim ditawai pindah negara.

Editor: Wahyu Septiana
Kolase foto tiktok/sahara_vibesssss
SUAMI SAHARA DISOROT - Konflik yang terjadi antara Nurul Sahara dengan Imam Muslimin atau Yai Mim, eks dosen UIN Malang, semakin memanas dan kini menyeret nama seseorang yang mempunyai jabatan penting di sebuah ormas. Nurul Sahara diketahui merupakan istri Mohammad Shofwan pemilik usaha rental mobil dan Ketua Dewan Pengurus Anak Cabang (DPAC) Madas Karangploso. Viral berseteru dengan Yai Mim, eks dosen UIN Malang. 

Ia mengaku ditawari langsung oleh Perdana Menteri Malaysia saat ini, Datuk Anwar Ibrahim untuk pindah warga negara. 

Namun, Yai Mim menolak penawaran sang perdana menteri.

"Kemarin saya ditawari Perdana Menteri Datuk Anwar Ibrahim, 'hei, Yai Mim tinggal sini aja. Ngapain, aku cinta Indonesia'," ujar Yai Mim menirukan percakapannya via sambungan telepon dengan Datuk Anwar seperti dikutip dari YouTube Intens Investigasi pada Kamis (2/10/2025). 

Yai Mim mengaku sering bolak-balik ke Malaysia untuk menghadiri agenda kumpul ulama setiap tahun. 

DITAWARI PINDAH NEGARA - Eks Dosen UIN Malang, Yai Mim, mengaku ditawari pindah warga negara oleh Perdana Menteri Malaysia, Datuk Anwar Ibrahim setelah dirinya cekcok dengan tetangganya, Nurul Sahara. (Tangkapan layar YouTube Denny Sumargo dan Dok. Sekretariat Presiden).
DITAWARI PINDAH NEGARA - Eks Dosen UIN Malang, Yai Mim, mengaku ditawari pindah warga negara oleh Perdana Menteri Malaysia, Datuk Anwar Ibrahim setelah dirinya cekcok dengan tetangganya, Nurul Sahara. (Tangkapan layar YouTube Denny Sumargo dan Dok. Sekretariat Presiden). (Tangkapan layar YouTube Denny Sumargo dan Dok. Sekretariat Presiden)

Dari pertemuan itu, ia biasanya diberikan hadiah oleh para tokoh mulai dari gubernur sampai Perdana Menteri Malaysia

"Saya sering ke Malaysia untuk menemui ada kumpul-kumpul ulama setiap tahun, ada agenda di sana. Biasanya, kami dari raja-raja itu dikasih hadiah termasuk dari Perdana Menterinya. Dari Gubernur Kelantan pasti dikasih," lanjutnya. 

Namun, ia tetap menolak penawaran untuk berpindah menjadi warga negara Malaysia

Alih-alih pindah warga negara, Yai Mim lebih memilih pindah sementara mencari suaka politik ke Australia setelah mendapatkan pengusiran dari warga. 

"Jadi gini, enggak peduli sekarang ini. Pak RT monggo, mau Pak Sofyan disuruh parkir di depan musala, mau parkir di depan rumah monggo, di pinggiran jalan monggo, karena saya sudah diusir dan sebentar lagi saya akan mengurus suaka politik ke Australia," pungkasnya. 

Berita Terkait

Baca berita TribunJakarta.com lainnya di Google News atau langsung di halaman Indeks Berita

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved