Kepsek Tampar Siswa SMAN 1 Cimarga, Fakta Mencengangkan Terkuak Kini Ada Pengakuan Tak Terduga

Gelombang protes di SMAN 1 Cimarga, Kabupaten Lebak, Banten, yakni kepala sekolah (kepsek) menampar siswa berinisial ILP (17).

Editor: Wahyu Septiana
TribunBanten Misbahudin dan Kompas.com/Acep Nazmudin
FAKTA PENGANIAYAAN GURU - Berikut sejumlah fakta terbaru mengenai penganiayaan yang diduga dilakukan Kepsek SMAN 1 Cimarga, Dini Fitria dengan seorang siswa. (TribunBanten Misbahudin dan Kompas.com/Acep Nazmudin). 

Seornag guru di SMAN 1 Cimarga membuat pengakuan soal sosok kepsek Dini Fitria.

Sang guru yang tak ingin diungkap identitasnya itu menyebut, kepsek di sekolahnya itu mempunyai sikap yang yang sering marah.

"Memang kita akui, karakter Kepsek itu agak sering marah, emosinya sering meluap-luap," ujar guru SMAN 1 Cimarga dikutip dari TribunBanten.com, Selasa (14/10/2025). 

Guru itu menyebut, emosi Kepsek tidak hanya kepada para siswa, melainkan juga kepada dewan guru-guru. 

"Ke anak sama dewan guru emosinya suka meluap kepada anak-anak atau pun dewan guru," katanya. 

"Jadi mungkin itu sudah karakternya. Jangankan anak-anak, kita juga kaget dengernya," sambungnya. 

Menurutnya, kejadian mogok sekolah buntut kejadian pada Jumat 10 Oktober 2025.

"Kejadian itu akumulatif dari kejadian kemarin ketika anak-anak ditegur di depan siswa yang lain," ujarnya. 

"Emang pada jam itu kita lagi bersih-bersih. Sebentar lagi memang mau beres, biasa anak laki-laki suka duluan ke warung, mungkin Kepsek keliling kebetulan mungkin menemukan siswa yang merokok." 

"Disitu jangankan anak ketemu Kepsek apalagi ketemu guru juga panik kalau lagi merokok terus dibuang roko pada lari," sambungnya. 

Tiga Tahun Jadi Kepala Sekolah

Kepsek Dini Fitria disebut baru tiga tahun menjabat sebagai Kepsek SMAN 1 Cimarga. 

Terlebih, tambah dia, banyak para siswa yang kecewa dengan sikap dan perilaku Kepsek tersebut. 

"Baru tiga tahun baru jadi Kepsek di sini. Emang Ibu Kepsek kalau marah suka meluap-luap, cuma kalau main tangan baru sekarang," katanya. 

Guru berinisial N itu mengakui, bahwa siswa memang dilarang merokok berdasarkan aturan yang ada. 

"Kita sepakat bahwa siswa tidak boleh merokok, cuma cara melarangnya saja," katanya. 

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved