Jessy Nirmala Semprot Polisi Catcalling di Jalan: Gimana kIta Bisa Merasa Aman!
Jessy Nirmala marah dengan petugas polisi yang menggodanya di jalan alias catcalling.
Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Jaisy Rahman Tohir
"Terdapat nuansa seksual dalam ucapan, komentar, siulan, atau pujian, kadang-kadang disertai kedipan mata. Korban merasa dilecehkan, tak nyaman, terganggu, bahkan terteror," katanya.
Pujian atau sapaan bernuansa seksual, selama ini dianggap biasa saja.
Padahal, perilaku semacam ini merupakan salah satu bentuk pelecehan.
Catcalling merupakan bentuk pelecehan seksual di ruang publik, biasanya dilakukan di jalanan atau fasilitas umum lainnya.
Menurut Rainy, ada pengaruh relasi kuasa pada perilaku catcalling.
"Pelaku merasa berada pada posisi superior sehingga berhak melakukan sesukanya tanpa mempertimbangkan perasaan orang lain,"kata Rainy.
Pelakunya bisa siapa saja, baik laki-laki maupun perempuan, sendiri atau beramai-ramai.
Catcalling juga dapat dialami siapa saja tanpa pandang jenis kelamin.
Akan tetapi, kata Rainy, korban terbanyak adalah perempuan.
"Walau laki-laki bisa jadi korban catcalling, namun korban terbanyak perempuan," kata dia.
Bukan karena penampilan
Rainy mencontohkan, kasus catcalling yang terjadi pada malam hari terhadap perempuan yang sendirian menunggu bus di halte.
Ketika terjadi catcalling, korban justru disalahkan.
"Jadi (yang disalahkan) bukan pelaku yang mengenakan lensa patriarkis dalam memandang perempuan," ujar Rainy.
Rainy menegaskan, pelecehan tejadi bukan karena penampilan atau apa yang dipakai korban, tetapi memang kultur si pelaku pelecehan.
Ia juga menekankan, tindakan seperti ini tak bisa dibenarkan.
| Nasib Polisi yang Catcalling Jessy Nirmala, Kapolda Metro Jaya Marah Minta Pelaku Dihukum Propam |
|
|---|
| Jessy Nirmala Bongkar Momen Oknum Polisi Catcalling Dirinya, Murka Setelah Dipanggil "Cici, Cici" |
|
|---|
| "Polisi Loh Kalian, Godain Cewek!", Jessy Nirmala Ngamuk Usai Di-catcall Oknum Polisi di Jakarta |
|
|---|
| Untung Menggiurkan Jualan Rokok Ilegal di Jakarta, Penjual Was-was: Bos Bilang Tenang |
|
|---|
| 'Lu Pikir Lu Siapa?' Ucap Debt Collector Arogan ke Polisi di Tangerang, Terkuak Nasibnya Kini |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jakarta/foto/bank/originals/ilustrasi-polisi_20180405_073327.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.