Ekspresi Purbaya Buat Tertawa Saat Sidak Pakaian Ilegal, Jerit Cemas Penjual Thrifting Pasar Senen 

Ekspresi Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa saat sidak impor pakaian ilegal di Cikarang buat tertawa. Pedagang thrifting Pasar Senen dilanda kecemasan.

|
Tangkapan Layar Kompas TV/TRIBUNJAKARTA.COM/ELGA PUTRA
SIDAK MENKEU PURBAYA - Ekspresi Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa saat inspeksi mendadak (sidak) impor pakaian ilegal di Cikarang membuat petugas dan awak media tertawa. Di sisi lain Komunitas pedagang thrifting Pasar Senen menyusul pernyataan Menkeu Purbaya yang dinilai berpotensi mematikan usaha mereka. 

Rifai Silalahi, mengungkapkan bahwa para pedagang kini benar-benar was-was.

Pasalnya, mereka mulai sulit mendapatkan stok pakaian impor yang menjadi sumber utama dagangan mereka.

“Sekarang stok makin sedikit. Dua bulan terakhir sudah mulai susah karena ada penindakan dari Dirjen Pajak," kata Rifai.

Stok Menipis

Rifai mengatakan, mayoritas pakaian impor bekas ini dikirim dari Korea dan Jepang.

Namun, dengan kian sulitnya mendapatkan stok dagangan, para pedagang saat ini hanya menjual stok yang tersisa.

Rifai memperkirakan stok milik pedagang hanya akan bertahan hingga akhir Desember 2025.

“Kalau ditambah lagi larangan dari Menkeu, paling lama stok cuma bertahan sampai bulan depan,” ujar Rifai.

Terancam Gulung Tikar

Menurut Rifai, pernyataan Purbaya yang dianggap menekan importir dan menarget pemberantasan pakaian bekas impor justru berpotensi mematikan ribuan usaha kecil.

Di Pasar Senen saja, tercatat lebih dari 1.500 pedagang yang menggantungkan hidup dari bisnis thrifting.

Keberadaan para pedagang thrifting ini yang membuat Pasar Senen masih ramai pengunjung.

“Reaksi kami itu khawatir, karena pernyataan Pak Purbaya seperti mau mencekik importir dan memberantas thrifting. Padahal usaha ini sudah lama kami jalani. Kalau ditutup, kami enggak tahu mau usaha apa,” tegasnya.

Minta Solusi

Ia menilai pemerintah seharusnya tidak hanya membuat kebijakan pelarangan, tetapi juga menyediakan solusi nyata bagi para pelaku usaha kecil yang terdampak.

“Kita enggak menolak aturan, tapi tolong dikasih jalan keluar. Kalau dilarang total tanpa solusi, ribuan orang kehilangan mata pencaharian,” ujarnya.

Respons Pemburu Thrifting

Sedangkan para pemburu thrifting mengungkapkan membeli barang thrifting bukan sekadar karena soal harga yang jauh lebih murah.

"Kalau bisa sih tetap ada thrifting karena ini kan sudah dari dulu dan tergantung minat pembeli," kata Febri (35) yang tengah berburu thrifting di Pasar Senen Blok III, Jakarta Pusat, Sabtu (1/11/2025).

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved