Ketum Projo Budi Arie Ingin Masuk Gerindra, Rocky Gerung Anggap Sogokan Politik Jokowi Demi Dinasti
Ketum Projo Budi Arie berambisi untuk bergabung dengan Partai Gerindra. Rocky Gerung anggap sogokan politik Jokowi ke Gerindra, Senin (3/11/2025).
Ringkasan Berita:
- Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi ingin bergabung dengan Partai Gerindra dan telah meminta izin kepada para relawan dalam Kongres III Projo di Jakarta.
- Rocky Gerung menilai langkah Projo ke Gerindra sebagai bagian dari sogokan politik Jokowi ke Gerindra.
- Kongres III Projo menetapkan lima resolusi utama untuk memperkuat pemerintahan Prabowo–Gibran hingga 2029, sementara Jokowi absen karena alasan kesehatan dan hanya mengirimkan pesan video.
TRIBUNJAKARTA.COM - Ketua Umum Projo Budi Arie berambisi untuk bergabung dengan Partai Gerindra.
Bahkan, Menteri Koperasi itu secara gamblang tegas menginginkan segera masuk partai Gerindra.
Hal itu disampaikan dalam Kongres III Projo yang digelar pada Sabtu (1/11/2025) dan Minggu (2/11/2025).
Pengamat Politik Rocky Gerung melihat adanya transaksi politik besar-besaran.
"Karena bayangkan Projo pada akhirnya harus pindah ke Gerindra dan ya mungkin itu strategi yang jitu oleh ketua Projonya saudara Budi untuk memungkinkan ada tukar tambah baru dalam politik," kata Rocky Gerung dikutip TribunJakarta.com dari akun Youtube Rocky Gerung Official, Senin (3/11/2025).
Rocky Gerung juga mengungkit dinasti politik Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi).
Pasalnya, Projo telah dikenal sebagai relawan terbesar yang mendukung Jokowi. Ia pun menduga kuat bahwa Jokowi telah memberikan izin bahwa Projo bakal dihibahkan ke Gerindra.
Selain itu, Rocky Gerung juga menyoroti ketidakhadiran Presiden Prabowo Subianto dan Jokowi saat Kongres Projo.
Menurut Rocky, hal itu menunjukkan sikap kehati-hatian Jokowi yang mendiplomasikan Projo ke Gerindra.
"Kita coba pahami itu dari segi persaingan politik yang makin lama makin tajam dan tagih-menagih utang politik di masa lalu juga mungkin mulai terbaca dan itu yang kira-kira jadi semacam tema utama Projo kenapa ketua umumnya hendak beralih partai dari PSI pergi pada Gerindra," kata Rocky Gerung.
Rocky Gerung pun melihat sikap Projo itu sebagai sogokan politik Jokowi kepada Partai Gerindra.
Dimana, kata Rocky Gerung, menghibahkan Projo ke Gerindra dapat menghentikan opini publik dan analis yang menghendaki Jokowi diperiksa dalam berbagai kasus antara lain kereta cepat Whoosh.
Kemudian kasus dugaan korupsi proyek pembangunan jalan di Sumatera Utara. Dimana menantu Jokowi yakni Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Bobby Nasution siap diperiksa oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
"Kan ini lapisan-lapisan pertanyaan itu yang memungkinkan kita menganalisis bahwa akan ada gempa bumi politik baru yang sering saya pakai istilah akan ada radical break," ucap Rocky.
Rocky Gerung pun melihat peristiwa politik yang terjadi belakangan ini menunjukan adanya tukar tambah di belakang layar antar elite. Ia pun menduga adanya peristiwa besar dalam sepekan ini.
"Mungkin dalam 1 minggu ini ya akan ada berita baru tuh tentang kasus-kasus yang menyangkut dinasti Pak Jokowi itu dan itu tidak mungkin ditahan lagi tuh kelompok Roy Suryo sudah pasti punya data baru tentang ijazahnya Pak Gibran," kata Rocky Gerung.
"Bahkan mungkin beberapa teman di luar negeri membantu memperbaiki data atau menyempurnakan data-data tentang kemungkinan juga Pak Gibran itu sebagai wakil presiden berijazah palsu," tambah Rocky Gerung.
"Jadi konstruksi dari kasus-kasus yang menyangkut dinasti Pak Jokowi sekarang jadi lengkap itu mulai dari kasus Fufufafa, ijazahnya Jokowi sendiri, ijazah Gibran dan Whoosh itu intinya tuh dan kita coba bayangkan misalnya kerumitan politik di minggu-minggu ke depan dengan satu pertanyaan apakah transaksi politik antara dinasti Jokowi atau kekuasaan Jokowi di masa lalu dengan kepentingan Presiden Prabowo hari ini sebagai dinamika baru yang bisa menghasilkan radical break," sambung Rocky Gerung.
Budi Arie Minta Izin Projo
Sementara itu, Ketua Umum Projo, Budi Arie Setiadi, menyebut para relawan Projo tak masalah jika dirinya bergabung ke Partai Gerindra.
Adapun Budi telah meminta izin kepada seluruh relawan Projo untuk bergabung ke Partai Gerindra.
Projo adalah organisasi kemasyarakatan di Indonesia yang awalnya dikenal sebagai relawan pendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi), namun kini telah berkembang menjadi ormas yang lebih luas dan independen.
"Saya meminta izin kepada seluruh anggota Projo untuk saya bergabung ke Partai Gerindra, kan saya baru minta izin. Diizinin nggak sama yang bergabung ke Partai Gerindra? Kan kita belum bergabung," kata Budi usai pelaksanaan Kongres ke-3 Projo di Jakarta, Minggu (2/11/2025).
Eks Menteri Koperasi itu mengatakan relawan Projo menyerahkan sepenuhnya keputusan untuk berpartai kepada dirinya.
"Menyerahkan sepenuhnya kepada saya untuk mengambil langkah-langkah untuk bergabung dalam Partai Gerindra," kata dia.
Selain itu, Budi Arie Setiadi, membantah anggapan soal pihaknya yang hanya ikut-ikutan mendukung pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Dia menegaskan bahwa sejak awal, Projo sudah mendukung Prabowo.
"Saya sudah bilang bahwa Projo ini sejak awal mendukung Pak Prabowo," kata Budi di Hotel Sahid, Jakarta, Minggu (2/11/2025).
Dia mengatakan bahwa bahwa Projo adalah organisasi pelopor untuk mendukung Prabowo.
"(Jadi) bukan ikut-ikutan mendukung Prabowo, begitu ya," pungkasnya.
Sebelumnya, Budi Arie Setiadi kembali terpilih sebagai Ketua Umum Projo hasil Kongres III di Grand Sahid Jaya, Sudirman, Jakarta Pusat, Minggu (2/11/2025).
Ketua pimpinan sidang, Freddy Damanik, membacakan hasil pleno yang menetapkan Budi Arie sebagai Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Projo sekaligus ketua formatur penyusun kepengurusan baru.
"Hasil kesepakatan bersama atau aklamasi seluruh peserta seluruh Kongres Projo ke-III memutuskan menetapkan Budi Arie Setiadi sebagai Ketum DPP Projo periode 2025-2030 dan sebagai Ketua Formatur mengatur kepengurusan DPP Projo," kata Freddy.
Koordinasi Jokowi
Ketua Umum DPP Projo Terpilih periode 2025-2030 Budi Arie Setiadi mengungkapkan, pihaknya segera melaporkan hasil Kongres III ke Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi).
"Tadi pagi juga kami sudah berkomunikasi dengan Pak Jokowi via telepon, juga kita akan sampaikan dalam waktu yang tidak terlalu lama, kami akan melaporkan seluruh hasil dan rekomendasi Kongres III Projo ini kepada beliau," kata Budi Arie.
Selain kepada Jokowi, kata Budi Arie, hasil Kongres III Projo akan disampaikan kepada Presiden RI Prabowo Subianto.
"Rekomendasinya dan resolusinya akan kita serahkan kepada Pak Presiden Prabowo," ucap mantan Menteri Koperasi RI itu.
Adapun, Kongres III Projo juga menghasilkan lima resolusi.
Yakni mendukung dan memperkuat pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka; mendukung dan memperkuat agenda politik Presiden Prabowo sampai 2029; Projo melakukan transformasi organisasi dalam menjawab tantangan dan situsi nasional saat ini; Projo mendorong politik persatuan nasional; dan Projo akan membantu pemerintah mencapai visi Indonesia Emas 2045.
Kongres III Projo digelar pada 1–2 November 2025 di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta.
Berikut rangkuman lengkap tentang Kongres III Projo:
Lokasi dan Waktu
- Tanggal: Sabtu–Minggu, 1–2 November 2025
- Tempat: Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat
Peserta dan Skala
- Diikuti oleh sekitar 3.000 peserta dari 35 Dewan Pimpinan Daerah dan 479 Dewan Pimpinan Cabang Projo dari seluruh Indonesia
Agenda dan Tema
- Kongres mengusung semangat “Selalu Setia di Garis Rakyat”
- Fokus pada transformasi organisasi, termasuk rencana perubahan logo yang mencerminkan kecintaan terhadap negara dan rakyat
- Penegasan dukungan terhadap Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka hingga 2029
Ketidakhadiran Jokowi
Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) dipastikan tidak menghadiri Kongres III Projo.
Informasi ketidakhadiran Jokowi disampaikan oleh ajudannya, Kompol Syarif Muhammad Fitriansyah, melalui pesan singkat.
Ia menyebutkan bahwa Jokowi absen karena alasan kesehatan.
"Karena pertimbangan tim dokter yang menganjurkan Bapak (Jokowi) untuk beristirahat dan tidak beraktivitas di luar ruangan, beliau belum dapat menghadiri Kongres III Projo," ungkap Syarif dikutip dari TribunSolo.
Syarif menjelaskan, dokter yang menangani Jokowi menyarankan agar ayah Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka itu beristirahat total dan menghindari kegiatan di luar ruangan.
Meski tidak hadir secara langsung, Jokowi tetap menyampaikan pesan kepada para relawan Projo melalui sebuah video singkat.
Video tersebut telah dikirimkan kepada panitia untuk diputar dalam acara kongres yang dijadwalkan berlangsung pada Sabtu sore.
"Sebagai gantinya, Bapak telah mengirimkan video singkat berisi pesan dan semangat bagi seluruh Keluarga Besar Projo dan peserta kongres," pungkas Syarif.
Berita Terkait
- Baca juga: Ketum Projo Budi Arie Klarifikasi Isu Retak dengan Jokowi: Jangan Diframing!
- Baca juga: Kini Dukung Prabowo, Budi Arie Bantah Projo Singkatan Pro Jokowi: Artinya Negara dan Rakyat
- Baca juga: Rocky Gerung Nada Tinggi Balas Pernyatan Jokowi soal Whoosh, Purbaya Ikut Kena Sindir
Baca berita TribunJakarta.com lainnya di Google News atau langsung di halaman Indeks Berita
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jakarta/foto/bank/originals/NIAT-MASUK-GERINDRA-Ketua-Umum-Projo-Budi-Arie.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.