Polemik SDUWHV Australia 2025
Dulu Tak Seganas Sekarang: Kisah Mereka yang Sukses Peroleh Visa Libur Sambil Kerja di Australia
Pengalaman dapatkan visa liburan sambil bekerja di Australia kini beda jauh. Dua peserta yang sukses cerita cara dapat SDUWHV, Senin (3/11/2025).
Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Alexander Siahaan, salah satu pemohon, mengeluhkan situs Ditjen Imigrasi tidak bisa diakses sejak pagi pembukaan pada 15 Oktober.
Menurut Alexander, ia sudah memantau pembukaan jadwal pengajuan itu sejak pagi hari, namun situs itu merespons dengan sangat lambat ketika dirinya hendak mengisi data-data yang diperlukan.
"Saat itu memang sudah banget, jadi kita diminta klik untuk login dan memasukkan data-data, tapi berjam-jam itu nggak bisa-bisa," ungkap Alexander, Rabu (22/10/2025).
Hardy, pemohon asal Tangerang, juga menyayangkan sistem yang tampak tidak transparan.
Ia menghadapi kesulitan mengakses situs Ditjen Imigrasi saat pendaftaran dibuka dua kali, 15 dan 17 Oktober.
"Entah mengapa kita nggak bisa login sama sekali, tombol login-nya aja hilang. Tapi di live Instagram, mereka bilang sudah ada yang berhasil submit dan bahkan terbit SDUWHV-nya. Kita semua di grup bingung, karena nggak ada satu pun yang bisa masuk," ungkap Hardy.
Masalah berlanjut hingga sore hari, ketika situs ditutup tanpa ada kejelasan dari pihak Ditjen Imigrasi.
Menurut Hardy, kondisi ini mengingatkan banyak peserta pada kejadian serupa tahun 2023 lalu.
Hardy juga menyebut, pada hari pembukaan 15 Oktober itu, ada segelintir peserta yang mengaku sempat bisa mengunggah dokumen.
Namun, sistem kembali berubah tanpa pemberitahuan, termasuk adanya persyaratan terkait minimal saldo rekening yang tiba-tiba berubah sepihak.
"Saat itu beberapa peserta sempat bisa upload berkas, tapi tiba-tiba aturan berubah. Misalnya bukti saldo rekening yang awalnya minimal 5.000 dolar Australia, atau sekitar Rp 54 juta, tiba-tiba sistem menolak karena saldo di bawah Rp 60 juta. Jadi ada perubahan sepihak tanpa pemberitahuan apa pun," kata dia.
Kendala serupa juga terjadi pada pembukaan ulang pengajuan SDUWHV pada Jumat, 17 Oktober 2025.
Di saat situs Ditjen Imigrasi masih down dan tidak bisa diakses mayoritas peserta, sejumlah orang justru melaporkan menerima email berjudul "Pengingat Pengisian Formulir SDUWHV".
Dalam email itu, penerima diminta segera melanjutkan pengisian formulir dengan batas waktu 15 menit sejak pesan diterima.
Namun, tidak semua pemohon mendapatkan email tersebut, sehingga menimbulkan dugaan sistem yang tidak adil atau adanya pemilihan acak alias random pick yang kemudian dianggap tidak transparan.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jakarta/foto/bank/originals/SULIT-AKSES-Seorang-pemohon-di-Jakarta-Polemik-pengajuan-SDUWHV.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.