6 Fakta Seputar Erupsi Gunung Semeru: Ratusan Pendaki Terjebak Hingga Pasutri Terluka Bakar
Enam fakta mengenai Gunung Semeru yang mengalami erupsi pada Rabu (19/11/2025). Ratusan pendaki terjebak dan pasutri terluka bakar.
"Penanganan awal sudah dilakukan, terutama untuk luka bakarnya. Namun karena membutuhkan penanganan lebih lanjut, keduanya langsung dirujuk ke RSUD Pasirian,” beber Agus dikutip dari Surya.
Setelah dilakukan penanganan medis kedua korban mengalami luka bakar mencapai sekitar 20 persen.
Saat kejadian kedua korban diketahui tergelincir ketika melintas di Jembatan Perak.
Kala itu jalanan yang tertutup abu panas dan sangat licin.
BPBD Lumajang kembali mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama di jalur yang terdampak abu panas dan berpotensi menjadi licin.
Aparat gabungan juga terus memantau kondisi jalan serta titik rawan kecelakaan guna mencegah insiden serupa.
Agus menegaskan pentingnya mematuhi arahan petugas dan tidak memasuki zona bahaya.
“Prioritas utama kami tetap keselamatan warga. Aktivitas di wilayah terdampak harus benar-benar dibatasi agar tidak ada tambahan korban,” tegasnya.
3. Kondisi Terkini Gunung Semeru
Kondisi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, tampak cerah, Kamis (20/11/2025) pagi..
Pantauan Kompas.com dari Kecamatan Pronojiwo, Gunung Semeru tampak mengeluarkan asap berwarna coklat dari puncak kawah.
Sedangkan dari kawasan lereng, utamanya aliran lahar Gunung Semeru juga tampak asap putih membubung. Berdasarkan laporan Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Semeru, dalam 6 jam terakhir atau pukul 00.00 - 06.00 WIB, terjadi 25 kali letusan dan 32 kali guguran.
Namun, secara visual dari Pos Gunung Sawur, letusan tidak dapat terpantau secara visual.
"Gunung Semeru jelas hingga kabut, asap kawah tidak teramati," tulis Petugas PPGA Semeru Yadi Yuliandi dalam keterangan tertulis, Kamis.
Sementara, di Kecamatan Candipuro dan Pronojiwo, hujan abu dengan intensitas tebal juga mengguyur sejak pagi tadi.
Yayan, salah satu warga mengatakan, hujan abu terasa deras di lereng Gunung Semeru, utamanya di Kecamatan Pronojiwo dan Candipuro.
