Kartini Petani Kendeng Datang Jauh-jauh Ke Jakarta, Perjuangannya Sungguh Menyayat Hati!

"Kata anak enggak apa kalau ibu mau tetap berjuang, asal ibu hati-hati," tutur Giem menirukan ucapan anaknya.

Penulis: Bima Putra | Editor: Rr Dewi Kartika H
TRIBUNJAKARTA.COM/ BIMA PUTRA
Tawa seorang kartini petani Kendeng saat santap siang. Sembilan kartini petani Kendeng menggelar aksi tabuh lesung di sebrang Isatana Merdeka. Senin (11/2/2018). TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA. 

Laporan wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Di bawah terik matahari Ibukota, sembilan kartini petani Kendeng kembali menggelar aksi damai.

Mereka menolak pembangunan pabrik semen di kampung halamannya, Kendeng, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, .

Giem, seorang kartini petani kendeng mengaku rela datang ke Jakarta untuk memperjuangkan nasibnya.

Di bawah sengatan panas matahari, ia masih bersemangat saat berbicara dengan wartawan TribunJakarta.com.

Baca: Cari Hunian dengan Lokasi Strategis? Di sini Saja

"Datang naik mobil bak, sebelum ke istana tadi sempat istirahat dulu di Tugu Tani," kata Giem, Senin (11/2/2018).

Meski datang dari jauh Giem mengaku didukung kedua anak serta kerabatnya.

"Kata anak enggak apa kalau ibu mau tetap berjuang, asal ibu hati-hati," tutur Giem menirukan ucapan anaknya.

Giem enggan berbohong kepada ke-2 anaknya.

"Kita berjuang untuk membela hak kita, ngapain kita berbohong sama keluarga," kata ibu dua anak ini.

Pantauan wartawan TribunJakarta.com sembilan petani Kendeng ini menggunakan topi caping.

Topi berwarna merah dan hitam itu bertuliskan Tolak Pabrik Semen.

Mereka duduk di lesung yang digunakan untuk menumbuk padi.

Pukul 13.30 WIB, sembilan petani Kendeng beristirahat dan santap siang.

Mereka makan dengan lauk tempe goreng dan telur asin.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved