Terjadi Lagi, Penumpang Lion Air Meninggal di Bandara Soekarno-Hatta
Surat kematian terhadap penumpang itu sudah dikeluarkan oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Soetta.
TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Seorang penumpang Lion Air bernama Syahrul (44) meninggal dunia sebelum memasuki pesawat yang ditumpanginya.
Syahrul merupakan penumpang Lion Air JT 352 tujuan Padang, Sumatera Barat meninggal dunia di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Senin (5/3/2018).
Kasubbag Humas Polres Bandara Soetta, Ipda Prayogo membenarkan peristiwa tersebut.
Baca: Hindari Motor Melawan Arus, Truk Pengangkut Tanah Tersangkut di Pembatas Jalan
Surat kematian terhadap penumpang itu sudah dikeluarkan oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Soetta.
"Yang bersangkutan dinyatakan meninggal oleh petugas medis," ujar Prayogo kepada Warta Kota di Mapolresta Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Senin (5/3/2018).
Warga asal Desa Pariangan, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat itu akan bertolak ke Padang beserta keluarganya.
Kemudian disaat memasuki ruang tunggu, Syahrul mengeluh sakit.
"Pada saat memasuki ruang tunggu, tiba-tiba penyakit yang bersangkutan kambuh. Selanjutnya saudara atau keluarga korban meminta bantuan kepada petugas setempat dan dibawa ke KKP Terminal 1 B untuk mendapatkan pertolongan. Pukul 11.25 WIB, Dokter KKP menyatakan bahwa Korban meninggal dunia," katanya.
Baca: Sopir Bus Belum Pahami Aturan Ganjil Genap Tol Bekasi
Jenazah penumpang tersebut kemudian dibawa oleh keluarganya. Dan diterbangkan ke kampung halamannya menggunakan penerbangan selanjutnya.
Sebelumnya, Lion Air, maskapai tergabung dalam Lion Air Group memberikan keterangan mengenai penanganan seorang penumpang bernama Armiati Armis yang meninggal dunia setelah melakukan proses pelaporan atau check-in di Terminal 1B Bandar Soekarno Hatta, Tangerang.
Armiati Armis bersama keluarganya akan melakukan penerbangan bernomor JT 630 menuju Bandar Udara Fatmawati Soekarno, Bengkulu pada Sabtu (3/3/2018).
Corporate Communication Lion Air Group, Ramaditya Handoko menjelaskan kronologi peristiwa itu.
Ketika proses check-in untuk keberangkatan ke Bengkulu tidak ada pelanggan yang memberikan keterangan dalam keadaan sakit atau kondisi tertentu.
