Kapolres Jakarta Barat Akan Panggil Pihak Ritel Terkait Makanan Kedaluwarsa
"Kita akan panggil swalayan-swalayan ini dan kita imbau untuk menarik barang-barangnya (yang dari PT PRS)," kata Hengki
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Erik Sinaga
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Elga Hikari Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, CENGKARENG - Kapolres Metro Jakarta Barat, Komisaris Besar Hengki Haryadi akan memanggil pihak ritel untuk memastikan tidak ada barang kedaluwarsa dari PT PRS yang masih beredar di pasar.
Hengki menyebut akan menggandeng Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) DKI Jakarta untuk mengatasi kasus ini.
Baca: Suka Duka Agnes Calon Istri Marcus Gideon, Malam Minggu Sering Sendiri
Namun ia enggan merinci ritel mana saja yang akan dipanggil olehnya terkait kasus tersebut.
"Kita akan panggil swalayan-swalayan ini dan kita imbau untuk menarik barang-barangnya (yang dari PT PRS)," kata Hengki di gudang penyimpanan PT PRS, Cengkareng, Jakarta Barat, Rabu (21/3/2018).
Selain itu, Hengki juga mengimbau kepada pihak ritel untuk lebih berhati-hati ketika menerima barang dari pihak distributor.
Baca: Capai Kesempurnaan Hidup, Pria Asal India Bertapa Selama 70 Tahun Tanpa Makan dan Minum
Sebab, masyarakat awam sangat sulit membedakan antara makanan yang telah kedaluwarsa dengan makanan yang masih layak dikonsumsi.
Hengki mencontohkan seperti kardus makanan yang telah dipotong oleh PT PRS untuk menghilangkan tanggal kedaluwarsa makanan.
Terlebih, peredaran makanan kedaluwarsa yang dilakukan PT PRS disinyalir telah beredar ke berbagai wilayah di tanah air.
Baca: Tertangkap Basah Mencuri Burung Dara, 3 Remaja Ini Digelandang ke Polsek Pamulang
"Barang ini juga sangat susah dibedakan oleh masyarakat awam. Mungkin kalau ritel kan sudah biasa tentunya harus lebih jeli lagi," kata Hengki.
Hengki menegaskan pihaknya masih mendalami apakah pihak ritel telah mengetahui adanya kecurangan yang dilakukan PT PRS terkait perubahan tanggal kedaluwarsa makanan.
"Kalau mereka tahu (kecurangan) ini kan potensi tersangka juga, tapi kami sedang dalami juga," ucap Hengki.