Hasil Pengintaian, BNN Sebut Pengiriman Narkoba Berpindah ke Jalur Darat

"Menyelundupkan narkoba melalui lintas batas antarnegara Malaysia dengan Kalimantan Barat, Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara," ujar Arman Depari.

Penulis: Ikhsan abrianto | Editor: Erik Sinaga
TribunJakarta/Ikhsan Abrianto
Deputi Pemberantasan BNN Irjen Pol Arman Depari 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ikhsan Abrianto

TRIBUNJAKARTA.COM, KRAMAT JATI- Penyelundupan narkoba yang terjadi di Indonesia telah bergeser melalui Jalur darat yang sebelumnya banyak dilakukan melewati jalur laut.

Pergeseran tersebut terungkap setelah Badan Narkotika Nasional (BNN) mengintai perbatasan Indonesia.

Baca: Ingin Buktikan Teori Bumi Datar, Ilmuwan Otodidak Ini Terbang Menaiki Roket, Begini Hasilnya

"Kita sedang giat-giatnya melakukan pemberantasan, pengawasan di pantai timur Sumatera sampai pantai barat dan utara Kalimantan melalui laut. Yang kita temui sekarang mereka tidak lewat laut tapi lewat darat," ujar Deputi Pemberantasan BNN Irjen Pol Arman Depari di Lapangan Parkir Kantor BNN, Cawang, Jakarta Timur, Senin (26/3/2018).

Para gembong narkoba tersebut mengirim narkoba melalui Malaysia.

Baca: Luncurkan Samsat Digital, Anies Targetkan Pendapatan Pajak Kendaraan Bermotor 2018 Rp 8 Triliun

"Menyelundupkan narkoba melalui lintas batas antarnegara Malaysia dengan Kalimantan Barat, Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara," ujar Arman Depari.

Para gembong narkoba tersebut terus bergerak secara dinamis untuk mengelabui para petugas BNN yang sudah mengintai mereka.

Baca: Luar Biasa! Pria Ini Masih Bisa Berbicara dan Bertahan Hidup Usai Tubuhnya Terbelah Ditabrak Kereta

"Ini menunjukan bahwa mereka tidak akan berhenti dan mencari jalur lain apabila jalur yang selama ini digunakan sudah diketahui petugas, bisa nanti mereka berpindah tempat tetap menggunakan jalur laut, bisa juga berpindah menggunakan jalur darat, begitu juga udara," kata Arman.

Semua pelaku yang tertangkap merupakan sindikat internasional yang melakukan kerjasama dari berbagai negara di Asia.

"Ini semua sindikat internasional bekerja sama dengan sindikat lokal, jaringannya dari negara ASEAN, Asia Timur dan Timur jauh. Ada Taiwan, Hongkong, China, dan juga negara-negara yang berdekatan," pungkasnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved