Sandiaga Uno Berharap Ada Politikus Peduli dan Kunjungi Acara Bazar di Jakarta

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Anisa Kurniasih

TRIBUNJAKARTA.COM, PANCORAN - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno berharap ada politikus yang mau datang ke bazar seperti acara Tumpah Ruah di Gudang Sarinah, Pancoran Jakarta Selatan.

Menurutnya, acara bazar seperti Tumpah Ruah Gudang Sarinah merupakan wadah kreatifitas bagi anak muda khususnya di Jakarta.

Apalagi di  tahun politik seperti sekarang, Sandiaga berharap ada politikus yang bisa secara langsung aktifitas warga di Jakarta yang tak hanya bisa melakukan usaha namun menciptakan peluang kerja.

"Jakarta tuh harusnya seperti ini, ramai dagang, karena tahun ini jangan disebut tahun politik saja, tapi tahun dagang dan kebudayaan juga," ujar Sandiaga Uno di Gudang Sarinah Pancoran, Minggu, (6/5/2018).

Baca: Gemakan Asian Games 2018, Sandiaga Uno Ingin Warga Larut dengan Pengalaman Kegiatan Olahraga

"Maka dari itu, politisi harusnya datang ke tempat tempat seperti ini juga agar mereka tahu kalau masyarakat itu fokusnya di perdagangan dan di lapangan kerja," tambahnya.

Sandi juga mengucapkan terima kasih kepada pihak yang sudah sukses menggelar bazar Tumpah Ruah setiap bulannya.

Diketahui bahwa bazar tersebut ternyata menjadi yang terakhir kali diselenggarakan di Gudang Sarinah setelah 16 kali digelar.

"Kami capek capek ingin membuat ekosistem dan menciptakan lapangan kerja tetapi anak anak muda ini sudah menciptakan ekosistemnya duluan, tinggal di dorong dan ditingkatkan saja," ujar Sandiaga.

Menurutnya, tidak ada kata telat untuk mempertahankan kegiatan semacam itu.

Baca: Gelar Bazar Terakhir di Gudang Sarinah, Panitia Bakal Gelar Acara Tumpah Ruah Jalan-jalan

Karena pihak DKI sendiri ingin kreatifitas seperti itu terfasilitasi.

Sandi juga mengatakan bahwa ada beberapa lokasi di DKI Jakarta yang bisa ditawarkan untuk mengglar kembali acara sejenis.

Bazar tumpah Ruah sendiri merupakan Bazar yang menghadirkan aneka kreatifitas dari berbagai komunitas.

Mulai dari kuliner, fashion, kerajinan dan lainnya.

Harga yang ditetapkan pun relatif murah untuk makanan dan minuman berkisar antara Rp 5 ribu - Rp 35 ribu.

Untuk penjualan barang yang lain, panitia menetapkan untuk tak boleh menjual dengan harga lebih dari Rp 250 ribu.