Toilet Tidak Tersedia di Skybridge Tanah Abang, Wakil Walkot Jakpus: Airnya Susah
Wakil Wali Kota Jakarta Pusat Irwandi menanggapi soal Jembatan Penyeberangan Multiguna (JPM) atau skybridge Tanah Abang yang dikeluhkan oleh pedagang.
Penulis: Suci Febriastuti | Editor: Erik Sinaga
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Suci Febriastuti
TRIBUNJAKARTA.COM, TANAH ABANG - Wakil Wali Kota Jakarta Pusat Irwandi menanggapi soal Jembatan Penyeberangan Multiguna (JPM) atau skybridge Tanah Abang yang dikeluhkan oleh pedagang.
Dua diantaranya adalah soal tidak tersedianya toilet dan kios pedagang yang tidak bisa ditutup.
Untuk toilet, Irwandi menjelaskan jika sumber air yang digunakan cukup sulit untuk dijangkau sampai atas skybridge Tanah Abang.
"Karena memang di atas tidak disediakan toilet karena airnya susah. Jadi tetap toilet ada di bawah lagi," kata Irwandi di Jalan Jatibaru, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (15/10/2018).
Sedangkan untuk kios, Irwandi mengatakan harusnya pedagang sudah terbiasa karena sebelumnya juga menggunakan tenda.
Oleh karen itu, ia mengimbau para pedagang untuk membawa barang dagangan secukupnya agar tidak merepotkan.
"Mereka kan kemarin sudah biasa habbit (kebiasaan) dengan menggunakan tenda. Kemarin dengan tenda juga mereka bongkar tenda, bawa barangnya pulang," kata dia.
"Sekarang enggak pakai bongkar tenda bawa barangnya pulang aja. Kan gitu. Makanya bawa dagangannya itu engga usah semua karena kiosnya demikian adanya," lanjutnya.
Sementara itu, hingga kini pembangunan skybridge Tanah Abang ini masih belum sepenuhnya rampung 100 persen dan ditargetkan akan diresmikan tanggal 30 Oktober 2018 mendatang.
• Pengamat: Fungsi Skybridge Harus Mampu Buat Tanah Abang Lebih Teratur
• Ditutup Selama Pembangunan Skybridge, Jalan Jatibaru Tanah Abang Akan Dibuka Hari Ini
• PKL yang Tak Dapat Kios di Skybridge akan Ditempatkan di Blok F Pasar Tanah Abang
Untuk mempercepat pembangunan tersebut, Irwandi akan mensterilkan lokasi proyek dari para pedagang yang berjualan di sekitar area skybridge.
"Kendalanya adalah para pedagang. Kemarin itu saya pernah kesini. Waktu kita cek ternyata mobil crane tidak bisa jalan selama dua hari karena pedagang," kata dia.
"Oleh karena itu pedagang kita himbau bahwa ini juga untuk mereka juga, untuk para pedagang. Oleh karena itu kita sterilkan, mereka bisa kerja full time," tambahnya.