Cerita Sutopo : Di-bully Tak Bisa Baca Tulis, Bangkit dari Pujian Hingga Perjuangan Lawan Kanker

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho ceritakan kisah hidup dari tak bisa baca tulis hingga dapat bullyan dan kanker

Penulis: Ilusi | Editor: Erik Sinaga
TribunJakarta/Nawir Arsyad Akbar
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho terkait pembaruan informasi gempa dan tsunami di Donggala dan Palu, Sulawesi Tengah, di Graha BNPB, Jakarta Timur, Rabu (3/10/2018). 

TRIBUNJAKARTA.COM - Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menceritakan kisah hidupnya selama ini.

Sutopo Purwo Nugroho yang karib disapa Pak Topo ini dikenal sebagai sosok inspiratif bagi masyarakat.

Kendati demikian, Sutopo Purwo Nugroho sebelumnya harus melewati masa sulit.

Ia menceritakan bahwa dirinya sempat mendapatkan bullyan dari teman-temannya.

Hal tersebut dikatakan Sutopo Purwo Nugroho dalam kanal YouTube iNews Talkshow & Magazine.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, merilis data terbaru tentang informasi gempa dan tsunami di Donggala dan Palu, Sulawesi Tengah, di Graha BNPB, Jakarta Timur, Kamis (4/10/2018).
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, merilis data terbaru tentang informasi gempa dan tsunami di Donggala dan Palu, Sulawesi Tengah, di Graha BNPB, Jakarta Timur, Kamis (4/10/2018). (TribunJakarta.com/Nawir Arsyad Akbar)

Sutopo mengaku kala itu, saat duduk dibangku sekolah dasar dirinya kerap mendapatkan ejekan.

Bahkan dirinya seperti disingkirkan oleh teman-temannya.

Pasalnya, Sutopo Purwo Nugroho dianggap bodoh lantaran tak bisa baca tulis.

Dirinya merasa sakit hati dengan ejekan yang diberikan teman-temannya saat itu.

"Waktu masa kecil, saya itu di-bully, saya masih inget ketika kecil, di-bully rasanya sakit," kata Sutopo Purwo Nugroho.

"Kita mau main dengan beberapa teman disingkirkakan, diejek, bahkan ada yang dipukul. Di antara saudara juga dibedakan dan bodoh saya itu sampai kelas 2 tidak bisa baca tulis," papar dia.

FOLLOW YA:

Namun, semua itu berubah dari pujian yang dilontarkan sang guru.

Pujian tersebut dilontarkan lantaran melihat Sutopo sedang membantu Ibunya membersihkan halaman.

"Kemudian yang merubah saya itu sebenarnya sederhana," papar Sutopo Purwo Nugroho.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved