2 Sosok Kritis Bongkar Percakapan soal Whoosh dengan Jokowi di Istana, Ada yang Mau Jatuh dari Kursi

Agus Pambagio yang vokal menolak proyek kereta cepat dengan segala pertimbangan ekonominya itu dibuat kaget dengan pengakuan Jokowi.

BPMI Setpres/Kris
JOKOWI SOAL WHOOSH - Presiden Joko Widodo didampingi Ibu Iriana Joko Widodo meresmikan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) di Stasiun Halim, Jakarta, pada Senin, (2/10/2023). Kini Whoosh menjadi sorotan karena utang jumbonya. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Pengakuan mengejutkan disampaikan Wakil Ketua Umum (Waketum ) Projo 2014-2019, Budianto Tarigan soal pertemuannya dengan Presiden ke-7 RI, Jokowi di Istana, membahas soal Kereta Cepat Jakarta Bandung atau Whoosh.

Kendati berstatus pimpinan relawan, Budianto menjadi sosok yang mengkritisi gagasan Jokowi itu.

Bukan cuma Budianto, analis kebijakan publik Agus Pambagio juga pernah dipanggil langsung Jokowi ke Istana terkait Whoosh.

Agus yang vokal menolak proyek kereta cepat dengan segala pertimbangan ekonominya itu dibuat kaget dengan pengakuan Jokowi.

Hampir Jatuh dari Kursi

Saat hadir di podcast Abraham Samad Speak Up, Youtube @abrahamsamadspeakup, tayang perdana Minggu (27/10/2025), Agus mengungkap isi percakapannya dengan Jokowi saat dipanggil ke Istana.

Awalnya, Agus mengaku bisa dipanggil RI 1 karena selalu bicara vokal menolak proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung.

Menurutnya, hitungannya tidak masuk, terutama jika dibandingkan dengan moda transportasi yang sudah ada, seperti mobil pribadi hingga kereta Argo Parahyangan.

Agus menggunkan kesempatan bicara dengan Jokowi untuk mempertanyakan ide proyek Whoosh, terutama ketika mengalihkan kerja sama dari Jepang ke China, dengan bunga yang jauh lebih tinggi, dari 0,1 persen menjadi 2 persen.

Mendengar jawaban Jokowi, Agus mengaku kaget sampai hampir jatuh dari kursi.

"Saya dipanggil, saya bilang Pak ini ide siapa? 'Ide saya Mas', saya hampir jatuh dari kursi. Kaget kan saya pikir kan idenya menteri BUMN atau siapalah," kata Agus.

Jokowi menceritakan, proyek Whoosh bisa dijalankan Menteri BUMN saat itu, Rini Soemarno, karena Menteri Perhubungan saat itu, Ignatius Jonan menolak, tidak setuju.

"Saya kan menyerahkan pada Pak Menteri Perubahan, Pak Menteri Perubungan tidak setuju. Ya sudah, saya perintah Menteri BUMN untuk meneruskan," kata Jokowi seperti ditirukan Agus.

Jokowi juga menceritakan awal mula dia menggagas proyek kereta cepat dengan China.

"Waktu itu saya di Beijing, saya diajak naik kereta itu ke Shanghai atau ke mana. Cepat sekali dan bagus. Enak sekali. Xi Jinping nanya, "Bapak mau?" kata Jokowi seperti diceritakan Agus.

Agus pun menyayangkan perpindahan kerja sama Indonesia dari dengan Jepang berpindah dengan China.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved