Eks Waketum Projo Bongkar Pertemuan di Istana dengan Jokowi, Whoosh Sudah Diwanti-wanti
Mantan Wakil Ketua Umum Projo, Budianto Tarigan buka-bukaan soal pertemuan dengan Presiden ke-7 RI, Jokowi membicarakan soal Whoosh
TRIBUNJAKARTA.COM - Mantan Wakil Ketua Umum Projo, Budianto Tarigan buka-bukaan soal pertemuan dengan Presiden ke-7 RI, Jokowi, di Istana. Ia mengungkap pembicaraan soal proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung atau Whoosh.
Seperti diketahui, proyek Whoosh kini meninggalkan beban utang jumbo mencapai Rp 116 triliun.
Melalui cap proyek strategis nasional (PSN) dari Jokowi, berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) No. 3 Tahun 2016, proyek yang didanai sebagian besar menggunakan utang dari China Developement Bank (CDB) itu dikebut.
Ayah Wapres Gibran Rakabuming Raka itu juga yang meletakkan batu pertama pada Januari 2016, dan meresmikannya pada 2 Oktober 2023.
Proyek Whoosh semakin dicurigai mengandung mark up setelah dibandingkan dengan proyek kereta cepat di Arab Saudi bernama Saudi Landbridge Project.
Whoosh yang hanya berjarak 142 kilometer menelan biaya Rp 113 miliar sedangkan Saudi Landbridge Project yang berjarak 1000 kilometer hanya menelan biaya setara Rp 112 miliar.
Budianto yang menjabat pimpinan kelompok relawan Jokowi saat itu itu membeberkan, Istana intensif membuka pintu bagi relawan untuk diskusi dengan RI 1.
Ia memaparkan, pada satu pertemuan, setelah kemenangan pada Pilpres 2014, Projo dan kelompok relawan lain menghadap langsung dengan Jokowi.
Pada forum formal, Budianto mewakili Projo, bicara tentang sejumlah isu, termasuk Whoosh.
Ia mempertanyakan urgensi proyek Whoosh sementara akses Jakarta-Bandung bisa ditempuh menggunakan mobil dan kereta Argo Parahyangan yang jarak tempuhnya tidak jauh beda, dua sampai tiga jam.
"Ketika bicara masalah Whoosh, saya langsung ngomong, 'Pak Jokowi, ini apakah soal kereta api cepat Jakarta Bandung ini sudah layak?"
"Dari sisi urgensi, kemanfaatan dan kemampuan ekonomi, ibaratnya itu, visibility studynya sudah oke belum, Pak?" Budianto menceritakan pertanyaannya kepada Jokowi, saat hadir menjadi narasumber di podcast Forum Keadilan, Youtube @forumkeadilanTV, tayang Sabtu (25/10/2025).
Budianto juga menjelaskan argumen kontranya terhadap Whoosh dengan mempertimbangkan geliat ekonomi yang terbantu dari pengguna kendaraan pribadi sepanjang jalan.
"Karena Pak, setahu saya ya sepertinya saya yakini dengan subjektivitas saya belum saatnya nih Pak ke Bandung itu waktu tempuh bisa dua jam pakai mobil pribadi. Belum lagi sarana yang lain banyak Pak, travel, mobil bus, Argo Parayangan juga sebenarnya masih layak."
"Mobil pribadi juga banyak, Pak, yang pakai mobil pribadi ke sana malah lebih nyaman saya bilang."
| 2 Sosok Kritis Bongkar Percakapan soal Whoosh dengan Jokowi di Istana, Ada yang Mau Jatuh dari Kursi |
|
|---|
| Analis dan Eks Waketum Projo Akhirnya Bocorkan Obrolan di Istana, Jokowi Pasang Badan Demi Whoosh |
|
|---|
| Roy Suryo Cs Makin Pede Ijazah Jokowi Palsu usai dari KPU RI, Jokowi Langsung Tunjukkan yang Asli! |
|
|---|
| Tak Cuma Dedi Mulyadi, Purbaya Balas Menantu Jokowi Soal Dana Mengendap: Mereka Harus Cek Lagi |
|
|---|
| Survei Poltracking: Mayoritas Publik Tak Percaya Ijazah Jokowi Palsu dan Tolak Pemakzulan Gibran |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.