2 Sosok Kritis Bongkar Percakapan soal Whoosh dengan Jokowi di Istana, Ada yang Mau Jatuh dari Kursi

Agus Pambagio yang vokal menolak proyek kereta cepat dengan segala pertimbangan ekonominya itu dibuat kaget dengan pengakuan Jokowi.

BPMI Setpres/Kris
JOKOWI SOAL WHOOSH - Presiden Joko Widodo didampingi Ibu Iriana Joko Widodo meresmikan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) di Stasiun Halim, Jakarta, pada Senin, (2/10/2023). Kini Whoosh menjadi sorotan karena utang jumbonya. 

"Jepang gini, kalau kita bicara loan itu detail banget dan dan ribet. Tapi setelah itu selesai kayak MRT kan selesai. Kalau di China kebalikannya gampang di depan sekarang susahnya di belakang," jelasnya.

Bocoran dari Eks Waketum Projo

Waketum Projo 2014-2019, Budianto Tarigan mengungkap pertemuannya dengan Jokowi di Istana pada periode pertama Jokowi menjabat presiden.

Budianto yang menjabat pimpinan kelompok relawan Jokowi saat itu itu membeberkan, Istana intensif membuka pintu bagi relawan untuk diskusi dengan RI 1.

Ia memaparkan, pada satu pertemuan, setelah kemenangan pada Pilpres 2014, Projo dan kelompok relawan lain menghadap langsung dengan Jokowi.

Pada forum formal, Budianto mewakili Projo, bicara tentang sejumlah isu, termasuk Whoosh.

Ia mempertanyakan urgensi proyek Whoosh sementara akses Jakarta-Bandung bisa ditempuh menggunakan mobil dan kereta Argo Parahyangan yang jarak tempuhnya tidak jauh beda, dua sampai tiga jam.

"Ketika bicara masalah Whoosh, saya langsung ngomong, 'Pak Jokowi, ini apakah soal kereta api cepat Jakarta Bandung ini sudah layak?"

"Dari sisi urgensi, kemanfaatan dan kemampuan ekonomi, ibaratnya itu, visibility studynya sudah oke belum, Pak?" Budianto menceritakan pertanyaannya kepada Jokowi, saat hadir menjadi narasumber di podcast Forum Keadilan, Youtube @forumkeadilanTV, tayang Sabtu (25/10/2025).

Budianto juga menjelaskan argumen kontranya terhadap Whoosh dengan mempertimbangkan geliat ekonomi yang terbantu dari pengguna kendaraan pribadi sepanjang jalan.

"Karena Pak, setahu saya ya sepertinya saya yakini dengan subjektivitas saya belum saatnya nih Pak ke Bandung itu waktu tempuh bisa dua jam pakai mobil pribadi. Belum lagi sarana yang lain banyak Pak, travel, mobil bus, Argo Parayangan juga sebenarnya masih layak."

"Mobil pribadi juga banyak, Pak, yang pakai mobil pribadi ke sana malah lebih nyaman saya bilang."

"Bahkan, Pak, kalau kita pakai mobil ke sana sepanjang jalan itu rakyat di sekitar itu hidup, Pak. Minimal yang rest area atau tempat pemberhentian itu ada geliat ekonomi di situ yang berbentuk warung kah, warung rokok kah, warung sembako apa warung makanan seperti itu. Waktu itu saya saya kan polos saja kan," kata Budianto, masih menceritakan argumennya ke Jokowi saat itu.

Pada forum formal di Istana itu, Jokowi tak menjawab, namun Budianto masih gatal berharap tanggapan.

Akhirnya pada sesi makan bersama dengan menu lobster, Budianto menyamperi meja Jokowi untuk bertanya langsung.

"Masih mengganjal di saya. Saya tanya ke Mas Eko (saat itu menjabat Deputi IV Kantor Staf Kepresidenan) waktu itu, ke Mas Eko Sulistyo. 'Mas, izin Mas, saya mau sebentar bicara dengan Pak Jokowi. Ya udah, silakan. Itu Bapak lagi makan di meja sana.' Saya datangin Pak Jokowi," kata Budianto.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved