Menengok Limbah Pabrik di Situ Rawa Kalong yang Diabaikan Pemkot Depok

Pencemaran air yang termasuk satu kerusakan Situ Rawa Kalong selama puluhan tahun tampak jelas di pagi hingga menjelang siang hari saat terik matahari

Penulis: Bima Putra | Editor: Erik Sinaga
TribunJakarta/Bima Putra
Limbah pabrik di Situ Rawa Kalong, Cimanggis, Depok, Jumat (02/11/2018).Ā TRIBUNJAKARTA.COM/BIMAĀ PUTRAĀ  

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, CIMANGGIS - Pencemaran air yang termasuk satu kerusakan Situ Rawa Kalong selama puluhan tahun tampak jelas di pagi hingga menjelang siang hari saat terik matahari mulai menyengat.

Juru Situ Rawa Kalong, Miminrusmini (47) mengatakan pencemaran limbah pabrik tampak jelas dari pukul 06.00 WIB hingga 09.00 WIB di lingkungan RW 01 Kelurahan Curug, Cimanggis, Depok.

"Sebenarnya pencemaran bukan hanya limbah pabrik, pakan ikan di keramba, sampah warga, sampai TPS dekat Situ itu semua mencemari. Tapi kalau untuk limbah paling jelas terlihat pas pagi hari di wilayah RW 01," kata Mimin di Situ Rawa Kalong Jumat (02/11/2018).

Mimin menuturkan, limbah pabrik itu berwarna hijau, hitam, putih, dan biru itu akan terbawa angin selepas lewat pukul 09.00 WIB dan mengendap di dasar Situ Rawa Kalong yang kini tertutup lumpur.

Hal ini terus terjadi selama puluhan tahun hingga membuat warga hanya dapat mengenang eloknya Situ Rawa Kalong yang terletak di Kelurahan Curug yang berjarak tak sampai satu jam dari Balaikota Depok.

"Kalau siang terbawa angin terus ya mengendap di dasar Situ. Begitu saja terus menerus selama puluhan tahun, sama seperti sampah, pakan ikan yang akhirnya mengendap di dasar. Karena Pemkot Depok diam saja jadi ya mau gimana," ujarnya.

Tak hanya secara kasat mata, pencemaran air di Situ Rawa Kalong dapat dirasakan secara langsung bila turun ke Situ yang kini kedalamannya hanya sekitar tiga meter akibat tertutup lumpur.

Mimin menyebut tangan dan kakinya terasa panas usai mengangkut sampah enceng gondok yang menghalangi sorot matahari bagi makhluk hidup penghuni Situ Rawa Kalong.

"Kalau habis ngangkut enceng gondok itu tangan sama kaki jadi panas. Itu efek pencemaran air, mulai dari sampah warga, pakan ikan, limbah pabrik yang sudah mengendap puluhan tahun," tuturnya.

Perihal pabrik, Mimin menjelaskan ada empat pabrik yang bercokol di sekitar Situ Rawa Kalong dan turut bertanggung jawab atas pencemaran seperti halnya warga dan Pemkot Depok.

Empat pabrik itu memproduksi sabun serta kosmetik, lampu, plastik, dan minuman teh itu pernah dan masih ada yang membuang limbahnya ke Situ Rawa Kalong.

Mimin menilai Pemkot Depok yang hanya turun tangan saat masalah ramai diperbincangkan juga memperburuk pencemaran karena tak kunjung menyelesaikan masalah.

Menurutnya meski pengelolaan Situ berada di bawah kewenangan BBWSCC, Pemkot Depok tetap memiliki tanggung jawab untuk mengelola Situ.

Pemkot Depok Disebut Lempar Tanggung Jawab ke BBWSCC Soal Kerusakan Situ Rawa Kalong

Pencemaran Air Situ Rawa Kalong Tanggung Jawab Pabrik, Pemkot Depok, dan Warga

Situ Rawa Kalong Rusak, Warga Sebut Pemerintah Kota Depok Tidak Perhatian

"Sekarang heboh limbah karena Ridwan Kamil mau revitalisasi Situ Rawa Kalong. Kalau enggak ada itu juga Pemkot Depok diam saja. Padahal pencemaran ini tanggung jawab semuanya. Pabrik, warga, dan Pemkot Depok," sambung Mimin.

Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Situ Rawa Kalong, Muhammad Nurdin menuturkan bila ingin melihat pencemaran limbah pabrik secara langsung maka pagi hari merupakan waktu paling tepat.

Meski tak mengetahui pasti seberapa parah pencemaran air Situ Rawa Kalong, Nurdin menyebut pencemaran air terbilang amat parah.

"Saya enggak tahu kandungannya seperti apa, tapi kalau mau lihat seberapa parah ya harus pagi. Di situ terlihat jelas secara kasat mata limbahnya," ucap Nurdin.

Pantauan TribunJakarta.com, limbah pabrik yang tak diketahui dari mana asalnya itu tampak jelas di permukaan air wilayah RW 01 Kelurahan Tugu.

Dominasi warna hijau, sedikit biru, dan kehitaman layaknya lukisan abstrak membentang sekitar 200 meter di tepi Situ Rawa Kalong berbaur bersama sampah.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved