Penambahan Pelican Crossing di Depok Tunggu Hasil Kajian

Pradi Supriatna mengatakan, penambahan titik pelican crossing baik untuk di Jalan Margonda atau jalan lainnya harus menunggu hasil kajian

Penulis: Novian Ardiansyah | Editor: Muhammad Zulfikar
TribunJakarta.com/Novian Ardiansyah
Warga saat menyebrang melalui pedestrian light controlled crossing atau pelican crossing di Jalan Margonda Depok, Sabtu (12/1/2019) 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Novian Ardiansyah

TRIBUNJAKARTA.COM, DEPOK - Pemerintah Kota Depok belum berencana untuk menambah titik pedestrian light controlled crossing atau pelican crossing di wilayahnya.

Hal tersebut lantaran masih dalam tahap evaluasi.

Diketahui, sejauh ini terdapat satu pelican crossing di Jalan Margonda, tepatnya berada di depan Toko Buku Gramedia yang menghubungkan langsung ke seberang jalan mengarah ke Stasiun Pondok Cina.

Wakil Wali Kota Depok Pradi Supriatna mengatakan, penambahan titik pelican crossing baik untuk di Jalan Margonda atau jalan lainnya harus menunggu hasil kajian atau evaluasi.

"Nanti kita lihat dulu seberapa jauh tingkat efektivitasnya, seberapa jauh dari tingkat kebutuhannya di situ, dan seberapa jauh values-values atau nilai-nilai yang ada di situ, nanti kita kaji di situ," kata Pradi di Sukmajaya, Jumat (11/1/2019) malam.

Menurutnya, jika memang hasil kajian menyebut keberadaan pelican crossing diperlukan. Maka tidak menutup kemungkinan akan ada titik pelican crossing baru lainnya.

"Sementara kalau kita lihat memang itu dibutuhkan, terutama banyak adek-adek mahasiswa, mahasiswi di situ di dua perguruan ya. Dan itu memang cukup baik diadakan itu," ujar Pradi.

Pemprov DKI akan Gencarkan Gerakan Magrib Mengaji di Masjid-masjid Setiap Kelurahan

Tiga Begal Diringkus Polisi, Satu Diantaranya Menyerahkan Diri Diantar Keluarga

"Termasuk nanti ke depan bukan hanya itu pembenahannya, termasuk pedestrian, hak pejalan kaki, hak orang pejalan kaki, hak difabel," sambungnya.

Namun begitu, kata Pradi, semua perencanaan tersebut harus berdasarkan kajian dan perhitungan yang matang. Agar keberadaannya benar-benar efektif.

"Tentunya hasil kajian, kajian dulu, kita selalu berangkat dari itu karena yang kita gunakan kan dari sumber APBD," ucap Pradi.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved