Pilpres 2019

Sarankan Tak Terlalu Percaya Dukungan Alumni UI Kepada Jokowi, Sudjiwo Tedjo: Mari Tak Membabi Buta

Pantauan TribunJakarta.com budayawan Sudjiwo Tedjo menanggapi pendeklarasian dukungan Alumni UI kepada Jokowi-Maruf itu.

Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Wahyu Aji
TribunJakarta.com/Dwi Putra Kesuma
Ketua Bidang Millenial Alumni Universitas Indonesia (UI) Muhammad Pradana Indraputra sekaligus Ketua Bidang Millenial Masyrakat Cinta Masjid (kanan) memimpin doa bersama di acara deklarasi dukungan Alumni UI untuk Presiden Joko Widodo, Sabtu (12/1/2019). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Rr Dewi Kartika H

TRIBUNJAKARTA.COM - Pasangan Calon Presiden-Wakil Presiden RI Jokowi-Maruf Amin mendapat dukungan dari Alumni Universitas Indonesia (UI) di Pilpres 2019.

Pendeklarasian dukungan tersebut diadakan di kompleks Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat, pada Sabtu (12/1/2019).

Dalam deklarasi itu, Jokowi menyampaikan pidato tentang beberapa tudingan yang kerap menerpanya, seperti antek asing.

Jokowi juga menyinggung soal pengalamannya dalam memimpin.

Pantauan TribunJakarta.com budayawan Sudjiwo Tedjo menanggapi pendeklarasian dukungan Alumni UI kepada Jokowi-Maruf itu.

Awalnya Sudjiwo Tedjo memberikan pesan kepada pihak yang merasa ragu soal dukungan ulama atau habib kepada salah satu pasangan calon.

Penelusuran TribunJakarta.com Kubu Prabowo-Sandiaga sempat mengeklaim mendapatkan dukungan dari sejumlah ulama dan habib.

Pihak tersebut menurut Sudjiwo Tedjo sebaiknya juga menaruh rasa curiga atau tak percaya kepada yang mengeklaim mendapatkan dukungan dari Alumni UI.

Menteri Luhut Diminta Cium Kaki Fahri Hamzah, Sudjiwo Tedjo Singgung Janji Jalan Kaki Amien Rais

Bahas Soal Penjilat, Sudjiwo Tedjo Tertawa Hingga Gebrak Meja Saat Dengar Nurhadi Ucapkan Ini

TONTON JUGA

"Yang skeptis pada klaim bahwa habib-habib mendukung kubu X, sebaiknya juga skeptis pada klaim bahwa alumni UI mendukung kubu Y," tulis Sudjiwo Tedjo, pada Minggu (13/1/2019).

Hal tersebut disampaikan Sudjiwo Tedjo melalui media sosial, Twitternya yang telah terverifikasi.

Sudjiwo Tedjo menjelaskan rasa ragu atau tak percaya pendeklarasian dukungan kepada dua pasangan capres-cawapres itu memang seharusnya dimiliki.

Namun sebaiknya menurut Sudjiwo Tedjo keraguan itu tak berubah menjadi perasaan yang merendahkan pihak lain.

"Skeptis terhadap apa pun sangat dianjurkan dan menjadi dasar jurnalistik yg sehat.

Sinis terhadap apa pun, nah itu yang gak dianjurkan," tulis Sudjiwo Tedjo.

Dituding Sebagai Orang Gila oleh Sudjiwo Tedjo, Capres Fiktif Nurhado Malah Tertawa

Bahas Capres Fiktif Nurhadi, Sudjiwo Tedjo Bantah Maman Suherman, Rosianna Silalahi Justru Tertawa

Sudjiwo Tedjo lantas mengajak masayarakat untuk tidak bersikap berlebihan dalam mendukung salah satu capres-cawapres di Pilpres 2019.

"Mari tak membabi buta," tulis Sudjiwo Tedjo.

Pantauan TribunJakarta.com, followers Sudjiwo Tedjo sebagian besar sepakat dengan pernyataan pemain film Kafir itu.

@DeningCarlo: "Setuju Mbah. Menjadi skeptis itu setidaknya susah kena pengaruh kabar tdk jelas. Sinis itu merusak diri sendiri dgn pikiran iri hati, dengki, sirik ,dll"

@D43NDUND: "Cerdas dan pedas"

@binsaragih: "Aku pendukung dirimu mbah, aku perasaan mu sangat berat, karna sesungguh nya yg skeptis itu lah yg mementingkan sesamanya dibandingkan ego dirinya sendiri"

 Sudjiwo Tedjo Curiga Orang di Balik Nurhadi-Aldo Berhubungan dengan Jokowi

Budayawan Sudjiwo Tedjo mencurigai orang di balik Nurhadi-Aldo memiliki hubungan dengan Presiden Jokowi.

Tak cuma Sudjiwo Tedjo, pembawa acara Rossi Kompas TV, Rossi juga bersikap demikian.

Kreator Nurhadi-Aldo, Edwin akhirnya buka suara.

Nurhadi-Aldo adalah pasangan capres-cawapres parodi yang tengah menjadi permbincangan di Indonesia.

Capres cawapres Nurhadi Aldo nomor urut 10 ini identik dengan nama koalisi Tronjal Tronjol Maha Asyik.

Awalnya Edwin yang enggan hadir langsung di acara Rossi dan hanya ingin berbicara melalui sambungan telepon, mengatakan ia tak sendirian dalam membuat kicauan Nurhadi-Aldo di media sosial.

"Mas Edwin yang membuat cuitan pak capres ini?" tanya Rossi dikutip TribunJakarta.com dari saluran YouTube Kompas TV, pada Jumat (11/1/2019).

"Bukan hanya saya mba, tapi team," jelas Edwin.

Kemudian Sudjiwo Tedjo mengungkapkan kecurigaannya.

Heboh Capres Fiktif Nurhadi-Aldo, Peneliti LSI Denny JA : Masyarakat Jenuh dengan Pilpres 2019

Pertanyaan Dikirim ke Paslon Sepekan Sebelum Debat, Sudjiwo Tedjo Beri Sindiran dan Colek Choi Siwon

TONTON JUGA

Sudjiwo Tedjo bertanya apakah ada campur tangan partai politik dibalik Nurhadi-Aldo.

"Aku mau nanya ini dibikin oleh satu parpol apa engga?" tanya Sudjiwo Tedjo.

Edwin menegaskan Nurhadi-Aldo murni karangan atau buatan dari komunitas miliknya.

"Engga kita benar-benar dari perkumpulannya komunitas kami," tegas Edwin.

Seolah tak puas Sudjiwo Tejdo kembali mengajukan pertanyaan.

Pemain film Kafir itu menyoroti pemilihan nomor urut 10.

nurhadi_aldo
instagram.com/nurhadi_aldo

Pidato Prabowo Soal Selang Cuci Darah Dipakai 40 Pasien Disebut Hoaks, Sudjiwo Tedjo: Esemka Gimana?

Disangka Bela Prabowo Soal Afrika, Sudjiwo Tedjo Tak Terima: Kamu Kurang Data

Pasalnya menurut Sudjiwo Tedjo, 10 identik dengan pasangan nomor urut 01 Jokowi-Maruf.

"Kenapa angkanya kok 10 kan bisa dibalik jadi 01?" telisik Sudjiwo Tedjo.

Edwin malah menyuruh Sudjiwo Tedjo untuk langsung bertanya kepada Nurhadi yang kebetulan turut hadir di acara itu.

Rupanya ide nomor urut 10 berasal langsung dari Nurhadi yang diketahui berprofesi sebagai tukang pijat.

"Kalau itu bisa ditanyain langung ke Pak Nurhadi," jelas Edwin.

nurhadi_aldo
instagram.com/nurhadi_aldo

Dituding Bela Prabowo Soal Haiti, Sudjiwo Tedjo Dihujat: Tak Masalah Kau Sebut Aku Cebong/Kampret

Minta Tsunami Banten Tak Dikaitkan dengan Azab, Sudjiwo Tedjo: Yang Meninggal Justru Yang Selamat

Rossi kemudian mengaku ia mendapatkan informasi apabila pihak yang berada di balik Nurhadi-Aldo adalah mantan tim kreatif Jokowi.

"Mas edwin kabar yang saya denger, tim anda adalah tim kreatif yang mendukung Jokowi?" tanya Rossi.

"Benar engga?" tambahnya.

Edwin menegaskan informasi tesebut salah adanya.

Ia mengaku sedari awal bersama komunitasnya membuat Nurhadi-Alo karena merasa muak melihat kedua capres-cawapres di Pilpres 2019.

"Ohh itu salah, kami dari awal memang sudah jengah melihat kedua kubu ini mba," tegas Edwin.

 

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved