Jelang Munajat 212, Pengamanan di Pintu Masuk Monas Diperketat

Proses pemeriksaan itu untuk memastikan tidak ada senjata tajam atau pun barang berbahaya yang dibawa pengunjung ketika memasuki area Monas

Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Muhammad Zulfikar
TribunJakarta.com/Elga Hikari Putra
Polisi dibantu Laskar Pembela Islam memeriksa barang bawaan pengunjung‎ yang ingin masuk kawasan Monas jelang Munajat 212, Kamis (21/2/2019). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Elga Hikari Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Jelang Kegiatan Munajat 212, pengamanan di pintu masuk menuju area Monas diperketat.

Adapun untuk kegiatan hari ini hanya ada dua pintu masuk yang dibuka yakni pintu di sisi Monas Timur dan Patung Kuda.

Pantauan wartawan TribunJakarta.com, di kedua pintu masuk itu, badan dan seluruh barang bawaan pengunjung harus diperiksa.

Pemeriksaan barang bawaan itu dikelompokan berdasarkan jenis kelamin. 

Untuk para pengunjung wantita, pemeriksaan barang dan badan dilakukan oleh para Polisi Wanita (Polwan).

Sedangkan untuk laki-laki, pemeriksaan dilakukan polisi dibantu Laskar Pembela Islam (LPI).

Proses pemeriksaan itu untuk memastikan tidak ada senjata tajam atau pun barang berbahaya yang dibawa pengunjung ketika memasuki area Monas. Bahkan, korek api juga tak diperbolehkan dibawa.

"Ini prosedur keamanan agar tidak ada benda-benda berbahaya yang lolos dari penjagaan," ujar anggota Polisi yang ‎sedang melakukan pemeriksaan di pintu masuk Monas Timur, Kamis (21/2/2019).

Polisi Buka Dua Pintu Akses Massa Malam Munajat 212 di Monas

Di kedua pintu masuk itu, barang bawaan pengunjung yang paling banyak disita yakni korek api.

"Sejauh ini belum ada senjata tajam, baru korek api saja yang diamankan," ucapnya.

Adanya pemeriksaan ini ditanggapi beragam oleh para pengunjung. 

Deni (28), peserta Munajat 212 tak merasa keberatan dengan adanya pemeriksaan ini selagi demi memastikan keamanan selama acara berlangsung.

"Ya selagi buat keamanan sih enggak masalah ya ini kan buat keamanan bersama, daripada nanti kebobolan malah jadi repot semua," ujarnya.

Sementara itu, Ronal (30) menilai adanya pemeriksaan badan dan barang bawaan, terlebih penyitaan korek api sangatlah berlebihan.

"Perasaan baru sekarang diperiksa kayak gini. Dulu-dulu pas dari aksi 411 sampai yang reuni 212 kemarin kayaknya enggak pernah diperiksa seketat ini," ucapnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved