VIDEO Kemenhub Tetapkan Tarif Ojek Online, Begini Reaksi Driver dan Pengguna
Penetapan tarif ojek online yang dilakukan Kementerian Perhubungan, Senin (25/3/2019) hari ini menuai beragam respons dari pengemudi maupun pengguna.
Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino
TRIBUNJAKARTA.COM, PADEMANGAN - Penetapan tarif ojek online (ojol) yang dilakukan Kementerian Perhubungan, Senin (25/3/2019) hari ini menuai beragam respons dari pengemudi maupun pengguna.
Para driver ojek online yang biasa beroperasi di depan Mal Mangga Dua Square, Pademangan, Jakarta Utara, masih merasa belum puas dengan tarif per kilometer yang ditetapkan Kemenhub, yakni mulai Rp 2.000-Rp 2.500.
Seorang driver ojek online, Ikhsan menyatakan tarif tersebut belum dirasa cukup untuk memenuhi biaya hidupnya di jalanan.
Ikhsan mengaku akan merasa puas apabila tarif dinaikkan lebih dari Rp 2.500 per kilometernya.
"Pengennya sih Rp 4 ribuan. Ya kurang lah (tarif yang ditetapkan Kemenhub), kan bensin lama-lama naik. Belum lagi buat makan, parkir juga kadang orang nggak mau nanggung," kata Ikhsan ketika dijumpai sore ini.
Selain tarif per kilometer, Ikhsan juga merasa belum puas dengan tarif minimal per 4 kilometer yang ditetapkan Kemenhub, yakni Rp 8.000-Rp 10.000.
Ikhsan meminta agar tarif minimal dinaikkan supaya besarannya di atas Rp 10.000.
"Nggak puas sih minimal di atas Rp 10 ribu lah. Kalo pengguna keberatan ya itu tergantung dia mau naik yang mana," ucapnya.
Pengemudi lainnya, Asep mengaku tarif yang ditetapkan Kemenhub sudah cukup wajar.
Hanya saja, dia meminta agar aplikator bisa menyetarakan tarif antara pengemudi pengantar penumpang dan pengemudi yang biasa mengantar makanan, terutama terkait sistem penghitungan poin.
"Yang penting semua rata. Kalo semuanya pejuang nggak dipilih kasih masalah prioritas food ya nggak masalah," ucap Asep.
Seorang pengguna jasa ojol, Rian, mengaku tidak keberatan dengan naiknya biaya antar per kilometer yang baru ditetapkan Kemenhub.
Rian setuj dengan kenaikkan tarif asalkan aplikator masih rutin mengadakan promo.
"Ya kalo misalkan dapet promo sih nggak keberatan. Kayak tadi saya cuman Rp 8 ribu dari Tomang ke sini (Mangga Dua)," ucapnya.