Wali Murid Masih Gagap Sistem Online PPDB, Jasa Input Data Pun Berkembang di Tangerang Selatan
Subhan mengatakan sejak sebelum pendaftaran dibuka, sudah ada 30 wali murid yang menitipkan berkasnya untuk diinput
Penulis: Jaisy Rahman Tohir | Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Jaisy Rahman Tohir
TRIBUNJAKARTA.COM, CIPUTAT - Sistem online yang diterapkan pada pendaftaran penerimaan peserta didik baru (PPDB) SMP masih belum dipahami seluruhnya oleh warga Tangerang Selatan (Tangsel).
Permasalahan seperti membuka website sekolah atau menginput data dan menentukan titik Google map masih menjadi kendala.
Sejumlah wali murid yang mendaftarkan anaknya masuk SMP masih gagap akan sistem online yang sudah berlangsung tiga tahun di Tangsel.
Hal itu pun dimanfaatkan oleh sejumlah warga untuk membuka jasa input pendaftaran PPDB.
Subhan dan kawan-kawan merupakan salah satunya. Warga Ciputat itu membuka jasa input pendaftaran PPDB di depan SMPN 6 Tangsel yang berlokasi di bilangan Vila Bintaro, Jombang, Ciputat, Tangsel.
Subhan mengatakan sejak sebelum pendaftaran dibuka, sudah ada 30 wali murid yang menitipkan berkasnya untuk diinput.
Ia dan kawan-kawannya pun bekerja sejak dini hari, Rabu (26/6/2019), saat pendaftaran jalur zonasi dibuka.
"Dari kemarin sudah ada 30 berkas yang pada nitip. Sampe semalem juga ada yang dateng empat orang," ujar Subhan kepada TribunJakarta.com.
Sampai sekira pukul 11.00 WIB, Subhan sudah menginput sekitar 50 berkas.
"Kalau sekarang total ya kurang lebih 50 mah ada," ujarnya.
Di depan pelataran rumah temannya, Subhan terlihat sibuk menginput data sambil memandang ke layar laptop.
Sementara di sampingnya, orang tua murid ikut memperhatikan layar laptop, melihat data anaknya diinput.
• Pasca-Lebaran, 820 Pendatang Baru Tercatat di Kelurahan Susukan
• Nicky Tirta Berikan Tips Bikin Dorayaki Ice Crem dengan Cara Simpel, Ini Resepnya!
Subhan dan kawan-kawan memasang tarif Rp 25 ribu per berkas pendaftaran. Jika ditotal, jasa input itu sudah meraup omzet Rp 1.250.000.
"Ya lumayan, nyari peluang. Tapi sejuta itu kan dibagi-bagi," ujarnya sambil tertawa.
Tak hanya tahun ini, Subhan juga sudah mwmbuka jasa input pendaftaran PPDB sejak tahun lalu.
"Kalau tahun lalu 20 ribu, sekarang naik 25 ribu," ujarnya.
Bagi Subhan, jasa input yang dijalankannya merupakan bukti sistem online belum sepenuhnya dipahami para pendaftar.
"Ya kebanyakan pada enggak ngerti. Ada juga yang enggak mau ribet," jelasnya.