Artis Tertangkap Narkoba
Aplikasi Era Ahok Kembali Mencuat: Fachri Albar Tertangkap Berkat Qlue, Sandiaga Ungkap Laporan Qlue
Aplikasi Qlue buatan Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok kembali mencuat.
Penulis: Ferdinand Waskita Suryacahya | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Hal itu terungkap saat Gubernur Jakarta Anies Baswedan membacakan keluhan-keluhan warga Jakarta di depan ratusan lurah dan puluhan camat se-Jakarta di Balaikota Jakarta, Senin (13/11/2017) sore.
“Ini ada yang bilang aduan melalui Qlue sekarang jarang ditanggapi,” ujar Anies membacakan keluhan warga.
Untuk menjawab persoalan itu Anies mengklaim telah menyiapkan aplikasi pengganti yang dinilainya akan beroperasi lebih baik.
“Itu juga menjadi fokus kami dan akan kami siapkan sistem baru nanti. Sekarang masih disiapkan agar bisa melayani lebih baik,” tegas Anies kepada awak media.
Anies menjelaskan di sistem baru itu nanti akan menyambungkan antara satuan kerja satu dengan yang lainnya.
Namun ia masih enggan membocorkan informasi mengenai aplikasi baru itu lebih lanjut.
“Nanti saja kalau sudah siap akan kami beritahukan ke masyarakat dan media,” ungkapnya.
Sumarsono Beberkan Kelemahan Qlue
Sedangkan, Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta, Sumarsono, menjelaskan kabar yang menyebutkan tindak lanjut SKPD terhadap laporan dari aplikasi Qlue asal-asalan sejak Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama cuti untuk melakukan kampanye Pilkada.
Sumarsono menjelaskan kelemahan aplikasi Qlue sehingga memberi kesan SKPD lambat dalam menindaklanjuti aduan.
Menurut Sumarsono, ada 835 laporan terkait masalah sampah yang sudah ditindaklanjuti.
Persentasenya mencapai 67 persen dan sudah lebih tinggi dibanding sebelumnya. Sementara untuk laporan soal kemacetan, hanya 46 persen saja yang bisa ditindaklanjuti.
"Kenapa? Kalau masalah sampah dilaporkan hari ini, kemudian dibersihkan, kan kelihatan before after-nya. Tapi kalau kemacetan kan enggak bisa cepat, butuh waktu," kata Sumarsono di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jumat (2/12/2016).
Dia yakin, Dinas Perhubungan DKI Jakarta sudah semaksimal mungkin mengatasi kemacetan.
Namun, penyelesaian masalah kemacetan tidak bisa cepat.