Tak Ikut Ke Asmat Instagram Zaadit Dibanjiri Hujatan Netizen

Zaadit Taqwa tidak ikut timnya untuk pergi ke Asmat, lalu bagaimanakah respon netizen?

twitter.com
Zaadit Taqwa 

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia, Zaadit Taqwa menggemparkan dunia maya beberapa waktu yang lalu.

Hal tersebut karena ia berani mengacungkan kartu kuning kepada Presiden Jokowi.

Aksinya tersebut dilakukan Zaadit saat acara Dies Natalis ke-68 Universitas Indonesia (UI), Jumat (2/1/2018).

"Apa yang dilakukan Zaadit hanya simbolisasi, dia mewakili suara kami, karena di saat kami menghampiri Pak Jokowi menyampaikan tuntutan kami di isntana beliau tidak pernah ada" ujar Wafa Wahidah anggota Forum Perempuan UNJ saat dihubungi TribunJakarta.com, Jumat (16/2/2018).

Satu di antaranya tuntutan soal permasalahan gizi buruk di Asmat, Papua.

TONTON JUGA

Presiden Jokowi sempat menawarkan Zaadit untuk langsung ke Asmat.

Namun tawaran Jokowi itu ditolak  oleh Zaadit.

Rupanya BEM UI telah menggalang dana lewat situs kitabisa.com untuk mengumpulkan biasa agar bisa disumbangkan kepada warga di Asmat.

Dilansir dari Kompas koordinator Bidang Sosial Politik BEM UI Averous Noor Esa mengungkap ada delapan orang yang sudah diberangkatkan dan dibagi ke dalam dua tim.

Empat orang di tim pertama sudah berangkat.

Tim pertama yang terdiri dari empat mahasiswa sudah berangkat pada Senin (12/2/2018) bersama relawan Aksi Cepat Tanggap (ACT) dengan lokasi tujuan di Distrik Siret.

Tim kedua yang juga terdiri dari empat mahasiswa berangkat bersama Satgas Kesehatan TNI dengan tujuan Distrik Fayet pada Kamis (15/2/2018) pagi.

Namun, di antara sejumlah anggota yang pergi, ternyata tak ada nama Zaadit Taqwa.

Kembali di lansir dari kompas, Di BEM UI, ungkap Averous, memang ada pembagian tugas, di mana terkait aksi kemanusiaan dipimpin langsung Wakil Ketua BEM UI Eto Idmand Perdina.

"Wakil Ketua BEM itu memang langsung membawahi departemen sosial masyarakat. Jadi, memang ini job desk-nya Wakil Ketua BEM. Kalau dua-duanya berangkat, nanti enggak ada yang mengomandoi BEM di rumahnya sendiri," kata Ave.

Meski begitu netizen sepertinya tidak dapat menerima alasan tersebut.

Hal itu dapat terlihat di postingan terakhir Zaadit di Instagramnya, dibanjiri dengan beragam hujatan, mulai dengan bahasa yang halus hingga kasar.

@padrepioabel: "Abang kapan ke Papua nih ? Pergi dong"

@jangmi79I: "just read that letter from a doctor in Papua Zaadit you talked too much without knowing the reality.

You might think you are so big and know too much by only becoming the president of BEM UI, a small organization that only cares for UI.

but guess what, you only know a little and being too arrogant to the President of Indonesia.

Let it be your significant lesson in ur life and remember dont judge a person without knowing the TRUTH. Because what you think is right might not be the truth."

@alfian_johan1996: "Tolong rektor ui buka 1 mata kuliah tambahan buat mahasiswanya , mata kuliah moral dan sopan santun, biar mahasiswa nya punya sopan santun"

@knromitari: "Menurut saya di Indonesia ada undang-undang kebebasan berpendapat dan mengekspresikannya kan ?

Seperti yg Anda sekalian lakukan ini.

Dan yg dilakukan bung @zaaditt disini cukup berani dan dengan cara yg cerdas. Pro dan kontra mengenai suatu tindakan itu selalu ada. Jadi, salam pis lov and gawl"

@ardianbobby01: "Hore!!! @zaaditt hebat!!! Jadi pahlawan untuk warga asmat??? Tp sayang telat.

pahlawan kok telat??? Yg lain sudah mulai melakukan dia baru rencana??? Hebat loe dit gua salut hehehe"

@jangmi79: "As a student, if you want to criticize how he rule this country, do it politely. What you did is too disrespectful, embarassing, & arrogant.

Be a humble president of BEM UI, and the rest will respect you. Good luck."

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved