WNA Pelaku Skimming Sudah Bobol 64 Bank Sebabkan Kerugian Hingga Miliaran Rupiah
"Termasuk salah satunya BRI dengan kerugian Rp 18 miliar," ujar AKBP Aris.
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Aris Supriyono mengatakan empat warga negara asing (WNA) dan satu WNI pelaku pencuri dana nasabah dengan cara skimming sudah membobol 64 bank.
Skimming adalah tindakan pencurian informasi kartu kredit atau debit dengan cara menyalin informasi pada strip magnetik kartu.
Kasus pencurian bermodus skimming ini sempat heboh belakangan waktu di saat nasabah bank nasional kehilangan uangnya secara misterius setelah melakukan tarik tunai di ATM.
Dari 64 bank tersebut, 13 di antaranya bank swasta dan pemerintah Indonesia.
"Termasuk salah satunya BRI dengan kerugian Rp 18 miliar," ujar AKBP Aris.
Baca: Warga Kecamatan Johar Baru Belum Puas Terhadap Pelayanan di Posko Pelayanan Pengaduan
Pembobolan rekening nasabah BRI yang dilakukan sindikat ini rupanya sudah lama.
Seperti diketahui, akhir akhir ini ramai sejumlah nasabah bank BRI tiba tiba kehilangan uang di rekeningnya.
"Kegiatan itu sudah berlangsung tujuh bulan,"kata Aris.
Sementara itu PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) telah menyiapkan strategi agar kejadian kejahatan skimming di Kediri tidak terulang kembali.
Indra Utoyo, Direktur Perbankan Digital dan Teknologi Informasi BRI mengakui memang kejahatan perbankan berinovasi terus menerus.
"Ketika kami meningkatkan teknologi, penjahat berusaha mengeluarkan inovasi lebih baru," kata Indra.
Baca: Bukan Kanker Penyebab Ruben Onsu Kurus, Ternyata Dia Menderita Ini
Untuk itu BRI telah memasang teknologi antifraud yang bisa mendeteksi jika terjadi sesuatu dengan bank atau nasabah.
Selain itu, BRI juga mempunyai fitur di mobile banking yang bisa menonaktifkan kartu untuk transaksi.