Sepanjang Tahun 2018, Ada 100 Lebih Korban Kekerasan Seksual Terhadap Anak di Indonesia
"Kasus kekerasan seksual dalam dua bulan ini meningkat. Dan korban cenderung adalah anak laki-laki," ujar Komisioner KPAI, Retno Listyarti.
Penulis: Nawir Arsyad Akbar | Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nawir Arsyad Akbar
TRIBUNJAKARTA.COM, MENTENG - Pada awal tahun 2018 hingga akhir bulan Februari 2018, jumlah korban kekerasan seksual pada anak di Indonesia sudah mencapai 117 anak dan 22 pelaku.
Data dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) tersebut cukup mengejutkan jika menilik pada tahun 2017, terdapat sebanyak 393 korban dan 66 pelaku.
"Kasus kekerasan seksual dalam dua bulan ini meningkat. Dan korban cenderung adalah anak laki-laki," ujar Komisioner Bidang Pendidikan KPAI, Retno Listyarti di gedung KPAI, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (19/3/2018).
Baca: KPAI: Anak Laki-laki Jadi Mayoritas Korban Kekerasan Seksual Tahun 2018
Baca: KPAI Menunggu Penjelasan Tyas Mirasih yang Dituduh Menculik Bocah Berusia Lima Tahun
Berdasarkan data dari Komisioner KPAI bidang pendidikan, sudah menerima pengaduan dari delapan provinsi di Indonesia, yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Banten, Lampung, Kalimantan Barat, dan Nusa Tenggara Barat.
Pengaduan kasus kekerasan di dunia pendidikan menempatkan DKI Jakarta di peringkat pertama dengan 58 persen, diikuti Jawa Barat dengan 16 persen, dan Banten sebesar 8 persen.
"Meski Jakarta ada di peringkat pertama dengan 58 persen, tapi kasus kekerasan seksual di pendidikan hanya ada 2 kasus," ujar Retno.
Pengaduan yang diterima KPAI didominasi oleh kekerasan fisik dan anak korban kebijakan sebesar 72 persen.
Sedangkan kekerasan psikis sebesar 9 persen, kekerasan finansial atau pemerasan sebesar empat persen, dan kekerasan seksual sebesar dua persen.