Inilah Lokasi Bassist Navicula dan Kekasihnya yang Kecelakaan di Gianyar

Basis band Navicula, I Made Indra, kecelakaan di Jalan Raya Sakah, tepatnya di selatan Patung Bayi Sakah, Gianyar, Sabtu (24/3/2018) dini hari.

Editor: Y Gustaman
Tribun Bali/I Nyoman Mahayasa
Bemper depan mobil yang dikendarai I Made Indra, bassist band Navicula, remuk di Jalan Raya, Sakah, Gianyar, Bali, Sabtu (24/3/2018). TRIBUN BALI/I NYOMAN MAHAYASA 

Laporan Wartawan Tribun Bali, Putu Supartika

TRIBUNJAKARTA.COM, DENPASAR - Basis band Navicula, I Made Indra, kecelakaan di Jalan Raya Sakah, tepatnya di selatan Patung Bayi Sakah, Gianyar, Sabtu (24/3/2018) dini hari.

Pascakecelakaan tersebut, Made Indra kritis dan masih dirawat di Ruang Instalasi Gawat Darurat, Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah, Denpasar.

Pantauan Tribun Bali, Made Indra masih terbaring di ruang IGD dan petugas medis tampak memompa jantung dari mulutnya.

Rai Susila menjelaskan keponakannya tersebut dievakuasi dari lokasi kejadian dan langsung dibawa ke RSUP Sanglah pukul 02.00 Wita.

"Sebelumnya sempat ditangani di Gianyar, jam dua dikirim ke sini," ungkap Rai kepada Tribun Bali.

Made Indra kecelakaan pada pukul 00.45 Wita.

"Saat ini masih dipompa, soalnya jantungnya terjepit tulang," imbuh dia.

Made Indra mengemudikan mobil bersama kekasihnya sehabis manggung bersama Navicula di Ubud.

Tunangan Made disebut telah meninggal, dan jenazahnya dikirim ke kamar jenazah Instalansi Forensik RSUP Sanglah pukul 05.00 Wita.

Rencananya jenazah akan diterbangkan ke Yogyakarta hari ini. 

Lokasi kecelakaan angker

Patung bayi di simpang tiga Jalan Raya Sakah, Desa Batuan Kaler, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar, Bali, Sabtu (24/3/2018). TRIBUN BALI/I NYOMAN MAHAYASA
Patung bayi di simpang tiga Jalan Raya Sakah, Desa Batuan Kaler, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar, Bali, Sabtu (24/3/2018). 

Sebagian besar masyarakat Bali tak asing dengan keberadaan patung berbentuk bayi raksasa di simpang tiga Jalan Raya Sakah, Desa Batuan Kaler, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar.

Sedari 20-an tahun yang lalu, tak satupun ada yang diperbolehkan mengungkap bagaimana sejarah didirikannya patung yang dikenal sangat angker ini.

Jero Mangku Ida Bagus Balik, keturunan pendonatur dan pencetus ide pembuatan patung itu mengungkapnya kepada Tribun Bali.

Sumber: Tribun Bali
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved