Ada Kepercayaan Tidak Boleh Disambungkan, Parisadha Hindu Tolak Pembangunan Kabel Listrik Jawa-Bali

Apabila Pulau Jawa dan Bali disambungkan, maka akan terjadi malapetaka buat warga Bali.

Editor: Erik Sinaga
Tribun Bali/I Wayan Erwin Widyaswara
Rapat besar soal adendum yang digelar di Gedung Manggala Wanabakti, Perkantoran Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Jalan Jenderal Gatot Subroto, Jakarta, Jumat (6/4/2018). 

Baca: Dibentengi 200 Dukun dan 2.000 Pusaka, Kesaktian Soeharto Pernah Disaksikan Pemilik Warung Makan

Kedua, yakni Bhisama PHDI mengenai kesucian Pura Nomor 11/kep/I/PHDI/1994 tertangal 25 Januari 1994 menyatakan bahwa tempat-tempat suci tersebut memiliki radius kesucian yang disebut Daerah Kekeran, dengan ukuran Apeneleng, Apenimpug, dan Apenyengker.

Artinya, untuk Pura Sad Kahyangan diterapkan ukuran Apeneleng (min 5 km dari pura), untuk Pura Dang Kahyangan diterapkan ukuran Apeneleng (min 2 km dari pura), dan untuk Pura Kahyangan Tiga dan lain lain diterapkan Apenimpug atau apenyengker.

Dalam proyek ini, Pura Segara Rupek masuk dalam kategori Apeneleng dengan jarak yang boleh dibangun tower listrik dengan ketinggian 376 meter itu tidak boleh di areal 2 km dari pura. (I Wayan Erwin Widyaswara)

Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul: PHDI Bali Kukuh Tolak JBC pada Rapat Besar di Jakarta, Ada Keyakinan Terhadap Ida Mpu Sidimantra

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved