Calon Istri Dibakar
ST yang Modal Dengkul, Tega Membunuh dan Membakar Calon Istrinya Karena Sakit Hati
Menurutnya, pelaku merasa setelah tidak dihargai sebagai laki-laki karena kerap dimarahi oleh korban.
Penulis: Erik Sinaga | Editor: Erik Sinaga
lihat foto
ST dikenal tidak memiliki sopan santun. Hal tersebut diungkapkan Yanto, warga sekaligus tukang parkir di dekat rumah korban yang ada di Jalan Alaydrus, Petojo Utara, Gambir, Jakarta Pusat.
"Oh enggak sama sekali (menyapa). Enggak ada sopan santunnya. Biasa aja nyelonong gitu. Cuek aja enggak ada basa-basi," ungkap Yanto saat ditemui di dekat rumah korban, Minggu (6/5/2018).
Baca: Bermodal Sebuah Obeng, Aras Mengaku Dibantu Jin dan Malaikat Bangun Sumur Dalam Waktu Semalam
Yanto juga mengatakan pelaku terlihat tidak ramah, berbeda dengan korban yang sering menyapanya ketika keluar rumah.
Kadang-kadang ia juga menyapa pelaku, namun sapaan yang ia lontarkan kerap diabaikan oleh pelaku.
"Tampangnya ketus gitu. Kadang-kadang kita negor aja enggak ada omongan," ujarnya kepada TribunJakarta.com.
Yanto mengaku tidak mengenal sosok pelaku, yang ia ketahui pelaku adalah pacar korban.
"Enggak kenal. Sering lihat muka ya karena dia anak muda keluar masuk (dari rumah korban). Saya pikir ya itu cowoknya, entah mau jadi suami kita enggak tahu kan," ujarnya.
5. Keluarga LR Kerap Bertengkar
Keluarga LR dikenal tidak harmonis dan tertutup.
"Setahu saya sih suka ribut juga antara anak sama bapak. Keluarganya juga tertutup enggak pernah bertetangga," ujar Ketua RW 02, Usman Ali Musa (69) kepada TribunJakarta.com, Minggu (6/5/2018).
Usman mengatakan, ayah korban yakni Hartanto dan kakak korban Bonny diketahui hanya sesekali tinggal di rumah tersebut.
Baca: Pede Jadi Cawapres Jokowi, Cak Imin Mengaku Didukung Seluruh NU, Kiai Ulama dan Milenial
Sedangkan satu kakak LR lainnya tinggal dan menetap di Australia.
"Bapak sama kakaknya korban itu jarang tinggal disini. Saya juga enggak tahu mereka tinggal dimana. Kalau ibunya sudah meninggal," kata Usman.
