Rafly, Sosok Di Balik Topeng Ondel-ondel yang Biayai Pendidikan, Tunangan dan Nikahan dari Ngamen
"Kalau udah lama barang setahun dua tahun bisa sampe 6- 10 jam. Kalau pemain baru paling kuat 1 sampai 3 jam aja," katanya.
Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Wahyu Aji
"Pandangan orang kan kalau kita turun ke jalan untuk mabok. Kalau tahu cerita aslinya engga begitu. Ada yang buat pendidikan, ada yang buat pernikahan maupun biaya bantu orang tuanya," tuturnya.
Ada sebuah kepuasan tersendiri di kala Rafly membawa ondel ondel yang terbilang berat itu.
"Ini ada 30 kilo saya bawa-bawa, saya puas kalau membawa itu menghibur anak-anak, orang tua mereka terhibur. Dukanya mungkin kalau keceblos got, keserempet motor, trus dicuekin orang ataupun dipandang sebelah mata oleh mereka," kenangnya.
Rafly menuturkan bahwa menjadi seorang tukang panjak ondel-ondel selain karena kebutuhan hidupnya, namun juga karena panggilan hatinya.
"Kalau engga panggilan dari hati susah. Ayo kita main ini lagi lestariin lagi untuk melestarikan kebudayaan Betawi," ujarnya.
Foto: