Demi Mendapatkan Sesuatu, Deretan Orang di Dunia Ini Memalsukan Kematiannya

Beberapa orang di dunia juga memalsukan kematian mereka demi mendapatkan sesuatu, mulai dari klaim asuransi hingga kabur dari jerat hukum.

Editor: Ananda Bayu Sidarta
Grafis Tribun Jakarta / Medical News Today
Ilustrasi Kematian 

Ken Kesey

Novelis asal AS Ken Kesey.
Novelis asal AS Ken Kesey. (Sky News)

Novelis asal "Negeri Paman Sam" Ken Kesey pada 1965 harus menikmati jeruji besi karena memalsukan kematiannya.

Saat itu, dia berupaya menghindari jeratan hukum atas kepemilikan ganja dengan berpura-pura telah tewas dengan cara bunuh diri.

Setelah 8 bulan mencari perlindungan di Meksiko, FBI menangkapnya dan dengan cepat mengirimnya ke penjara di Redwood City, California, delapan bulan setelah mencari perlindungan di Meksiko.

John Darwin

Darwin terlihat mendayung kanonya pada 21 Maret 2002 di Seaton Carew, Hartlepool, Inggris.

Keesokan harinya, dia dilaporkan hilang.

Pencarian skala besar dilakukan, namun tidak membuahkan hasil dan Darwin dianggap tewas.

Setelah sertifikat kematiannya keluar, istrinya memperoleh klaim asuransi sehingga dapat melunasi utang.

Pada 2007, Darwin muncul dengan mengaku tidak dapat mengingat dari mana saja dia selama ini.

Namun, sebuah foto yang memperlihatkan keberadaan Darwin dengan istrinya membuktikan dia selama ini memalsukan kematiannya. Pada 2008, dia diganjar hukuman enam tahun.

Bennie Wint

Bennie Wint
Bennie Wint (Daily Mail)

Seorang pria asal Florida memalsukan kematiannya untuk mengindari kasus narkoba yang menjeratnya pada 1989.

Pada 2009, dia ditemukan hidup dan dalam keadaan sehat di Carolina Utara.

Dia juga diketahui memiliki istri dan anak berusia remaja bernama William James Sweet.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved