Mengenang Sejarah Jatuhnya Yerusalem ke Tangan Israel Lewat Perang Enam Hari yang Berdarah-darah

Komandan militer Israel yang bertugas menghadapi front Yordania, awalnya tak mau membalas serangan Yordania.

Editor: Erik Sinaga
Ist
Perang Enam Hari yang berdarah-darah 

Kekuatan Angkatan Udara Yordania pun telah berhasil dilumpuhkan.

Pada saat yang sama pesawat-pesawat IAF ternyata tak hanya menyerang pangkalan udara Yordania tapi juga sekaligus menghancurkan pangkalan udara Irak.

Serbuan pasukan Israel ke Tepi Barat dan Yerusalem memang berlangsung kilat dan berasal dari berbagai arah.

Pasukan Brigade Jerusalem pimpinan Kolonel Ellezar Amitai yang bertugas merebut Government House tak hanya berhasil merebut gedung yang menjadi kantor pusat PBB itu.

Tapi juga sukses merebut sejumlah pos pertahanan Yordania sehingga kekuatan pasukan Israel yang bergerak dari arah Timur serta Selatan bisa dengan cepat bergabung.

Sedangkan pada saat yang sama pasukan tank Israel pimpinan Kolonel Uri Ben Ari yang menyerbu dari arah Utara dan sisi Barat Laut juga mampu menggilas pertahanan pasukan Yordania.

Akibatnya, posisi Yordania makin terdesak. Hanya ada satu jalan bagi pasukan Yordania yang bertempur mati-matian itu.

Menyerah atau mundur ke Yordania lewat jalan raya Yerusalem-Ramallah lalu menyeberang jembatan menuju yang membentang di atas Sungai Yordan.

Yang membuat situasi makin genting, jalur pengunduran diri itu, justru mulai disekat oleh pasukan Israel.

Sementara itu pasukan cadangan yang dipimpin oleh Kolonel Mordechai Gur yang semula bertugas di Front Sinai kini telah ditarik ke Yerusalem.

Brigade elite ini ditugaskan melancarkan serbuan malam hari ke posisi pasukan Yordania yang saat itu bertahan di kawasan Police School dan Ammunition Hill.

Serbuan kilat pasukan Kolonel Mordechai dimulai pada pukul 02.00 dini hari dan melibatkan tiga batalyon.

Batalyon Pertama bertugas menyerbu Police School dan Ammunition Hill.

Sedangkan Batalyon Kedua melancarkan serangan ke kawasan Nahalat Shimon dan selanjutnya mengamankan Wadi Juz serta American Colony.

Sementara Batalyon Ketiga melakukan serbuan susulan dan sekaligus pembersihan setelah Batalyon Kedua sukses menjalankan operasinya.

Halaman
1234
Sumber: Intisari
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved