Hari Anti Narkotika Internasional, BNN Luncurkan World Drug Report

BNN berterima kasih terhadap kontribusi UNODC, dan berharap dapat terus menjalin kerjasama untuk ke depannya.

Penulis: Nawir Arsyad Akbar | Editor: Wahyu Aji
TRIBUNJAKARTA.COM/NAWIR ARSYAD AKBAR
Peluncuran World Drug Report di kantor BNN, Cawang, Jakarta Timur, Selasa (26/6/2018). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nawir Arsyad Akbar

TRIBUNJAKARTA.COM, CAWANG - Dalam memperingati Hari Anti Narkotika Internasional yang jatuh setiap tanggal 26 Juni, Badan Narkotika Nasional meluncurkan World Drug Report.

Peluncuran tersebut turut dihadiri, Country Manager United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC), Collie F. Brown dan Deputi Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional (BNN), Diah Setia Utami.

"Kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada UNODC, telah membantu dan mendukung BNN dalam mengatasi masalah narkoba di Indonesia. BNN telah mengadopsi pencegahan standar internasional dari UNODC," ujar Diah di kantor BNN, Cawang, Jakarta Timur, Selasa (26/6/2018).

Saat menyampaikan laporannya, Diah menjelaskan bahwa peredaran narkotika di Indonesia sudah merajalela, dan menjadi ancaman serius bagi masyarakat, khususnya generasi muda.

Baca: Bersinergi dengan BNN dan Polri, Bea Cukai Berhasil Lakukan 8 Penindakan Selama Libur Lebaran

Baca: Incar Kalangan Pelajar, 9 Pengedar Narkotika di Bekasi Diciduk Polisi

Selain itu, penggunaan dan penyelundupannya narkotika di Indonesia memiliki dampak negatif di berbagai sektor, seperti ekonomi, sosial, dan kesehatan.

"Biarkan saya menyoroti betapa seriusnya masalah ini. Jumlah penyalahguna narkoba di Indonesia diperkirakan telah mencapai sekitar 3,5 juta orang pada tahun 2017. Dimana 1,4 juta adalah pengguna dan hampir satu juta telah menjadi pecandu narkoba," ujar Diah.

Demi memberantas narkotika di Indonesia, BNN berterima kasih terhadap kontribusi UNODC, dan berharap dapat terus menjalin kerjasama untuk ke depannya.

"Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada UNODC dan saya harap kita bisa
memperkuat kerja sama kami," ujar Diah.

UNODC sebagai badan narkotika internasional juga mengungkapkan, akan terus berkomitmen dengan negara-negara lain untuk memberantas peredarannya barang haram tersebut.

Khususnya di kawasan Asia Tenggara, yang saat ini menjadi satu diantara kawasan yang memiliki angka peredaran dan pengguna narkotika yang cukup tinggi.

"UNODC berkomitmen untuk bekerja dengan negara-negara untuk mencari keseimbangan, solusi terpadu untuk narkotika, dan mencapai kemajuan pembangunan yang berkelanjutan," ujar Collie F. Brown.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved