Gerindra: Ketokohan Prabowo Dongkrak Elektabilitas Partai
"Survei hasil Median elektabilitas Gerindra 16 persen. Itu masih bisa bertambah," ungkap Anggota Komisi X DPR itu.
Namun menurut Direktur Riset Median, Sudarto, hasil survei ini tidak serta-merta dapat disimpulkan kalau sepuluh partai yang tingkat keterpilihannya masih di bawah 4 persen itu tak akan lolos setelah gelaran Pemilu 2019.
Sebab, survei yang dilakukan tidak memasukan unsur kinerja mesin partai.
"Karena memang kan mesin masing-masing partai belum bergerak. Bahkan masih di larang oleh KPU. Bisa saja masih banyak partai yang lolos," jelas Sudarto, di Resto Bambu Desa, Jakarta Pusat, Senin (23/7/2018).
Dari data tersebut Sudarto, menekankan tingkat keterpilihan PDIP dan Gerindra yang kian meroket.
Hal itu disebabkan kedua partai mengusung tokoh internal untuk maju di Pilpres, yakni calon petahana yang juga kader PDIP, Joko Widodo dan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.
" Partai lain yang menjadi bagian dari Pak Jokowi tampaknya tidak menuai keuntungan, ketika orang suka dengan Jokowi, maka larinya ke PDIP, bukan Golkar atau partai lain-lain. Begitu pula sebaliknya dengan Pak Prabowo," ujar Sudarto.
Perlu diketahui, pasal 414 Undang-Undang Nomor 7 tahun 2017 tentang Pemilu, parliamentary threshold atau ambang batas parlemen ditentukan sebesar 4 persen dari total suara sah nasional.
Dengan begitu parpol yang tidak memperoleh minimal 4 persen suara dalam Pemilu 2019 tidak berhak memiliki kursi di Parlemen.
Sementara survei yang dilakukan Median melibatkan 1.200 responden dari seluruh Indonesia.
Mereka dipilih dengan metode multistage random sampling secara proporsional atas populasi provinsi, dan gender.
Adapun margin of error survei sebesar kurang lebih 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.