Apa Kata Ma'ruf Amin tentang Kerajaan Ubur-ubur yang Diduga Aliran Sesat? Simak Videonya
Kelompok 'Kerajaan Ubur-Ubur' viral di media sosial hingga menghebohkan, bahkan meresahkan warga.
Penulis: Ega Alfreda | Editor: Yulis Tribun Jakarta
"Masyarakat sih lapor karena ada keresahan zikir tengah malam dan pemandangan-pemandangan tidak lazim. Biasanya kalau zikir dengan pakaian muslim atau yang perempuan pakai jilbab. Tapi mereka biasa pakaian rumah bukan pakaian muslim," jelas Komarudin.
Bahkan mereka percaya kalau sang pencipta memiliki makam dan nabi terakhir utusan-Nya berjenis kelamin perempuan.
• Ketua DPRD DKI Jakarta Takut Warga Kembali Tinggal di Bantaran Kali Setelah Tarif Rusun Naik
Sita Dokumen
Polisi menyita sejumlah dokumen dari rumah pasangan suami istri berinsial AS dan RC pendiri Kerajaan Ubur-ubur.
Keduanya diamankan aparat kepolisian karena diduga menyebarkan ajaran menyimpang di rumahnya di Kecamatan Sayabulu, Kota Serang Banten.
Keduanya diketahui memimpin 12 anggota lainnya yang menamai kelompoknya Kerajaan Ubur-ubur.
Kapolresta Serang, AKBP Komarudin, mengatakan jajarannya telah menghentikan aktivitas yang meresahkan warga sekitar dan menyita beberapa barang untuk diperiksa.
"Kita hentikan kegiatan. Sementara yang kita amankan dokumen-dokumen dan sebuah buku terbitan ke-5 tahun 1957," ujar Komarudin saat dihubungi dari Tangerang, Rabu (15/8/2018).
Dokumen yang disita berisi struktur organisasi Kerajaan Ubur-ubur dimana para pengikutnya kerap bertemu hingga subuh pada malam Jumat.
• Stigma Kampung Narkoba Sudah Lewat, Warga Kampung Ambon: Masuk Sini Sekarang Sudah Tidak Seram
"Anggotanya bukan masyarakat sekitar. Kebanyakan mereka pendatang dari Jawa Timur dan Jawa Tengah. Kalau dari sini tidak ada," sambung Komarudin.
Menurut dia, pasutri tersebut telah tinggal di rumah yang berfungsi sebagai markas Kerajaan Ubur-ubur sejak 1,5 tahun yang lalu.
Keduanya baru melakukan aktivitas yang menyimpang dari ajaran islam sejak enam bulan yang lalu.
"Masyarakat sih lapor karena ada keresahan zikir tengah malam dan pemandangan-pemandangan tidak lazim," beber dia.
Pengikut Kerajaan Ubur-ubur tidak pernah terlihat menjalankan ibadah salat berjamaah di masjid mau pun di musala.
Parahnya lagi, menurut keterangan warga anggota Kerajaan Ubur-ubur kerap mengajarkan keyakinan mereka ke warga sekitar.