Kebijakan Ganjil Genap

Pro-Kontra Perpanjangan Perluasan Ganjil Genap: Jalanan Lancar Hingga Sulitnya Naik Mobil

Aries menilai, kebijakan tersebut terbukti efektif mengurangi kemacetan yang selama ini sering kali terjadi di sekitar Jalan DI Panjaitan.

TribunJakarta.com/Nawir Arsyad Akbar
Petugas memantau kendaraan di Jalan DI Pandjaitan, Jakarta Timur, Jumat (3/8/2018). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

TRIBUNJAKARTA.COM, JATINEGARA - Perpanjangan perluasan ganjil genap di ibukota menimbulkan pro dan kontra.

Banyak masyarakat yang mendukung kebijakan tersebut diperpanjang.

Namun, tak sedikit pula warga yang dengan tegas menolaknya.

Aries Tirta (26), pengendara motor mendukung kebijakan yang dikeluarkan oleh Pemprov DKI Jakarta tersebut.

Setiap hari, ia melintas di Jalan Raya DI Panjaitan menuju tempat kerjanya di daerah Matraman

Aries menilai, kebijakan tersebut terbukti efektif mengurangi kemacetan yang selama ini sering kali terjadi di sekitar Jalan DI Panjaitan.

"Saya setuju banget kalau dilanjutkan, sebulan belakangan ini jalanan lebih lancar, jadi saya jarang telat juga," ucapnya saat ditemui TribunJakarta.com, Senin (3/9/2018).

Hal senada juga diungkapkan oleh Fidela (23), warga Cililitan pengguna bus transjakarta.

Fidela mengaku, saat ini waktu tempuh bus transjakarta lebih cepat sekira 15 menit dibandingkan sebelumnya lantaran kondisi jalan yang jauh lebih lancar.

"Yang saya rasakan sekarang sih bus transjakartanya lebih cepat, biasanya dekat lampu merah Kalimalang itu kan macet parah, sekarang jauh lebih lancar," ujarnya saat ditemui di Halte Transjakarta Matraman, Jakarta Timur.

Sementara itu, Rian Sutrisno (31) dengan tegas menolak perpanjangan perluasan ganjil genap tersebut.

Menurutnya, kebijakan tersebut menyulitkan dirinya untuk beraktivitas.

"Gara-gara ganjil genap kemana-mana mau naik mobil jadi sulit, dikit-dikit ditilang," kata Rian.

Meski begitu ia berharap, kebijakan tersebut hanya berlaku pada waktu tertentu, yaitu saat jam berangkat dan pulang kantor saja.

"Ya kalau tetap dilanjutkan ya jangan dari pagi sampai malam, kan padatnya biasanya hanya jam sibuk saja, saat orang mau pergi atau pulang kantor," ucapnya.

Seperti diketahui, melalui Pergub No 92/2018 tentang Pembatasan Lalu Lintas dengan Sistem Ganjil Genap Menjelang dan Selama Penyelenggaraan Asian Para Games 2018, perpanjangan perluasan ganjil genap resmi diberlakukan.

Kebijakan tersebut berlaku sejak tanggal 3 September 2018 hingga 13 Oktober 2018 pada hari Senin sampai Jumat mulai pukul 06.00 WIB-21.00 WIB.

Khusus untuk hari Sabtu, Minggu, dan tanggal merah lainnya yang telah ditetapkan oleh pemerintah, kebijakan tersebut tak berlaku.

6 Aerator Terus Dipasang di Kali Item Hingga Asian Para Games 2018

Sidang Ahmad Dhani Ditunda Gara-gara Saksi Mendadak Sakit Asam Urat

Taufik Pastikan Gerindra Usulkan Nama Pengganti Sandiaga: PKS Tak Usah Takut Bersaing

Ruas jalan yang terdampak perpanjangan kebijakan ganjil genap menjelang dan selama gelaran Asian Para Games 2018 meliputi, Jalan Medan Merdeka Barat, Jalan MH Thamrin, Jalan Jenderal Sudirman, Jalan Gatot Subroto, Jalan S. Parman (mulai daro simpang Jalan Raya Tomang Raya hingga simpang Jalan KS Tumbun), Jalan MT Haryono, Jalan Rasuna Said, Jalan DI Panjaitan, Jalan Ahmad Yani, dan Jalan Benyamin Sueb (mulai dari Bundaran Angkasa hingga Kupingan Ancol).

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved