Indonesia Raya Dinyanyikan di Acara Wayangannya, Sudjiwo Tedjo: Bangga Sekaligus Miris
Sudjiwo Tedjo mengaku bangga sekaligus miris saat hadirin berdiri untuk menyanyikan Indonesia Raya menjelang acara wayangannya.
Penulis: Erlina Fury Santika | Editor: Erik Sinaga
Pengadangan tak hanya terjadi pada anggota gerakan #2019GantiPresiden semata.
Pengamat politik, Rocky Gerung serta aktivis Ratna Sarumpaet juga mengalami hal serupa.
Sementara itu, budayawan Sudjiwo Tedjo mengaku tak setuju dengan pernyataan Presiden Jokowi soal kebebasan berpendapat.
Presiden Jokowi tak hanya menyebut kebebasan berpendapat memiliki aturan, namun juga membenarkan tindakan polisi yang turut tangan mengadang gerakan tersebut.
"Nanti kalau misalnya polisi enggak melakukan apa-apa, kalau kemudian terjadi benturan, yang disalahkan siapa? Polisi lagi," kata Jokowi.
Di lain pihak menurut Sudjiwo Tedjo tugas polisi menjaga agar tidak terjadi persekusi kepada suatu kelompok masyarakat.
• Soroti Lirik Theme Song Asian Games 2018, Sudjiwo Tedjo: Sebagai Orang Madura Bangga
• Sandiaga Lebih Peduli Olahraga Ketimbang Seni, Cuitan Sudjiwo Tedjo Dibalas Ferdinand Hutahaean
• Najwa Shihab Jadi Kandidat Ketua TKN Jokowi-Maruf, Sudjiwo Tedjo: Perlu Mundur Sebagai Wartawan
"Aku gak sependapat sama Mas Jokowi dalam isi berita ini. Tugas polisi justru menjaga agar jangan ada persekusi." tulis Sudjiwo Tedjo.
Hal tersebut Sudjiwo Tedjo sampaikan melalui media sosial Twitter, pada Minggu (2/9/2018).
Menurut Sudjiwo Tedjo jika gerakan atau diskusi itu membahas permasalahan yang mengundang provokasi, maka dapat langsung dituntut melalui jalur hukum.
"Kalau dlm acara pihak yg tadinya akan dipersekusi itu ternyata ada provokasi dll, ya tuntut via jalur hukum," tulis Sudjiwo Tejdo.
Sudjiwo Tedjo menjelaskan langkah tersebut untuk mencegah subjektivitas di masyarakat.
"Ini agar jgn sampai nanti asal ada yg gak suka boleh jd penghalang," tulis Sudjiwo Tedjo.
Tak hanya itu menurut Sudjiwo Tedjo jika penghadangan serta persekusi semena-mena itu dibiarkan makan akan menjadi preseden yang buruk.
"Percaya aku deh Mas Jokowi, ini nanti akan jd preseden buruk," tulis Sudjiwo Tedjo.
Sudjiwo Tedjo mencontohkan jika hal tersebut dibiarkan, maka seseorang dapat dengan bebas mengahadap apa yang mereka tidak sukai.
"Nanti ada yg gak suka filmnya Joko Anwar, menghadang di bioskop. Pdhl boleh/tidaknya film itu tayang wewenang lembaga sensor/kejaksaan/pengadilan. Ndak suka wayangannya Ki Manteb, malang portal Ki Manteb dll," tulis Sudjiwo Tedjo.