Cerita Pemindahan 525 Jenazah Terdampak Tol Desari: Belasan Jasad Utuh, Didominasi Sesepuh Desa

Di balik pemindahan 525 jenazah dari TPU Grogol karena terdampak Tol Desari, ada cerita menarik. Jenazah terkubur puluhan tahun masih utuh dan wangi.

Penulis: Yogi Gustaman | Editor: Wahyu Aji
TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA
Sejumlah orang menguburkan kembali jasad kerabat mereka yang baru dipindahkan dari TPU Grogol, Limo, Depok, Kamis (20/9/2018). TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA 

Jenazah Syamsudin satu dari 525 jenazah yang dipindahkan karena terkena proyek Tol Desari.

Kebanyakan sesepuh desa

Dari data yang TribunJakarta.com himpun, lebih dari 10 jenazah di TPU Grogol masih dalam kondisi utuh saat digali untuk dipindahkan ke lokasi tak jauh dari makam lama.

Jumlah ini diperkirakan terus bertambah hingga 525 jasad dipindahkan demi proyek pengerjaan Tol Desari.

"Jasad yang utuh sih lebih dari 10, tapi yang banyak diberitain memang cuman beberapa. Tapi semua yang masih utuh itu kebanyakan orang yang meninggal zaman dulu," kata Yeni (47), warga sekitar TPU Grogol di Limo, Depok, Kamis (20/9/2018).

Kondisi jenazah yang masih utuh meski sudah dikubur selama puluhan tahun itu diketahui sejak pemindahan dimulai pada Minggu (16/9/2018).

Seorang pria memayungi seorang pria lain yang membawa jasad dari TPU Grogol, Limo, Depok, Kamis (20/9/2018), untuk kembali dimakamkan di pemakaman yang sudah disediakan. Ratusan jasad yang terkubur di TPU Grogol harus dipindahkan karena terdampak tol Antasari-Depok.
Seorang pria memayungi seorang pria lain yang membawa jasad dari TPU Grogol, Limo, Depok, Kamis (20/9/2018), untuk kembali dimakamkan di pemakaman yang sudah disediakan. Ratusan jasad yang terkubur di TPU Grogol harus dipindahkan karena terdampak tol Antasari-Depok. (TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA)

Menurut Yeni, jenazah dalam kondisi utuh didominasi warga asli Kelurahan Grogol yang dikubur di TPU Grogol.

"Kebanyakan mah sesepuh sini. Memang enggak terlalu dibikin heboh karena pihak keluarga enggak mau. Makannya habis digali, langsung disalatkan dan dikubur kembali," ujar dia.

Tuti (68), ahli waris dari salah satu jenazah yang dipindahkan, mengatakan jasad yang masih utuh berasal dari keluarga terpandang yang kerap berbagi kepada sesama.

Meski enggan menyebut satu per satu nama almarhum atau keluarganya, Tuti menuturkan semasa almarhum hidup mereka selalu taat beribadah.

"Dari keluarga berada yang memang warga asli sini. Memang semasa hidupnya mereka enggak hidupnya enggak neko-neko, mungkin karena itu jasad mereka masih utuh, ada juga yang pas digali makamnya wangi," tutur dia.

Sebagai informasi, hingga berita ditulis sudah lebih dari 200 jasad yang dipindahkan ke lahan dekat TPU Grogol yang disediakan pihak perancang Tol Desari.

Pemindahan dimulai sekira pukul 08.00 WIB hingga 16.00 atau 17.00 WIB dengan melibatkan panitia pemindahan dan puluhan pekerja yang penggali makam.

Seorang pria memayungi seorang pria lain yang membawa jasad dari TPU Grogol, Limo, Depok, Kamis (20/9/2018), untuk kembali dimakamkan di pemakaman yang sudah disediakan. Ratusan jasad yang terkubur di TPU Grogol harus dipindahkan karena terdampak tol Antasari-Depok.
Seorang pria memayungi seorang pria lain yang membawa jasad dari TPU Grogol, Limo, Depok, Kamis (20/9/2018), untuk kembali dimakamkan di pemakaman yang sudah disediakan. Ratusan jasad yang terkubur di TPU Grogol harus dipindahkan karena terdampak tol Antasari-Depok. (TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA)

Hujan mengguyur

Hari kelima hujan sempat mengguyur tapi tak menghentikan proses pemindahan dan pemakaman ratusan jasad di TPU Grogol ke lahan kosong.

Setelah hujan mereda pada pukul 14.03 WIB, pihak keluarga dibantu panitia pemindahan makam menguburkan jasad yang telah disalatkan.

"Harus dikuburkan sekarang biar selesainya cepat, tadi terhenti karena hujannya deras. Sekarang sudah reda jadi dimulai lagi, karena besok libur dulu galinya. Baru lanjut kembali hari Sabtu nanti," kata Juma, satu dari sekian penggali kubur.

Pantauan TribunJakarta.com, pihak keluarga membantu proses penggalian dan pemakaman menggunakan terpal dan payung.

Sejumlah keluarga dan penggali kubur menanggalkan alas kaki guna menghindari tanah merah menempel pada alas kaki.

"Hati-hati, jangan sampai terpeleset, tanahnya licin soalnya," ujar seorang anggota keluarga saat membawa jasad kerabatnya.

Hujan deras sempat mengguyur sekira pukul 13.00 WIB dan menyebabkan pihak keluarga dan panitia menghentikan aktivitas penggalian.

Mereka berteduh di tenda panitia dan satu bangunan tempat jasad disalatkan sebelum dikuburkan.

Hingga pukul 14.45 WIB, hujan berintensitas sedang masih mengguyur wilayah Kelurahan Grogol. (TribunJakarta.com/Kompas.com)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved