Tanggapi Cekcok Bulog vs Kemendag Soal Impor Beras, Fahri Hamzah: Jangan Main-main Soal Perut Rakyat

Fahri Hamzah turut menanggapi ramainya cekcok Bulog dan Kemendag terkait beras impor. Ia menegaskan jangan main-main soal perut rakyat

Penulis: Erlina Fury Santika | Editor: Erik Sinaga
Twitter/@kawanFH
Fahri Hamzah saat mengunjungi tenda korban gempa di Lombok Utara, Rabu (8/8/2018). 

Buwas menantang siapa saja yang dapat membantah hasil temuan tim miliknya itu asalkan menggunakan data.

Enggar Sebut Gudang Bulog Dikomersialisasi

Mendag Enggartiasto menanggapi dingin saat diminta tanggapannya atas kekesalan dan umpatan 'Matamu" dari Buwas kepadanya.

Enggar pun tetap pada sikapnya bahwa msalah penuhnya gudang-gudang milik Bulog atas banyaknya stok beras impor merupakan urusan Bulog sendiri.

"Gudang itu dari Bulog itu 4 juta ton kemudian sebagian itu dari gudang itu di komersialkan bagaimana kebutuhannya, pengendaliannya, itu urusan koorporasi ada bagiannya," kata Enggar saat melakukan kunjungan ke gudang Gakoptindo di Jakarta Barat.

Saat ditekankan kembali mengenai biaya sewa yang harus ditanggung Bulog untuk menambah sewa, Enggar pun menyebut itu menjadi urusan Bulog.

"Itu urusan koorporasi. Itu urusan koorporasi," ungkap Enggar berulang.

Enggar menjelaskan, pemerintah telah mengeluarkan tiga kali izin impor beras kepada Bulog dengan total 2 juta ton hingga akhir tahun.

Ia mengatakan, pemerintah tak asal menetapkan kuota impor 2 juta ton.

Menurutya, dalam penentuan kuota impor tersebut, ia mengaku sudah melakukan perhitungan terhadap kapasitas gudang Bulog, di antaranya mengacu dari informasi yang diberikan oleh Dirut Bulog pendahulu Buwas.

Dan dari informasi itu diketahui seluruh gudang Bulog mampu menampung 4 juta ton beras.

"Gudang dari Bulog itu 4 juta," ujarnya.

Dengan informasi tersebut, ia percaya diri gudang Bulog mampu menampung beras yang akan diimpor.

Sebab, saat ini jumlah beras beras yang ada di gudang Bulog baru mencapai 2,4 juta ton.

Kalau pun ditambah dengan 400 ribu ton beras impor yang sudah kontrak dan 200 ribu ton beras dari impor baru, gudang-gudang milik Bulog masih bisa menampungnya.

Sepengetahuan Enggar, justru sebagian gudang milik Bulog yang kosong dikomersialkan alias disewakan.

 Rizal Ramli Sebut Menteri Perdagangan di Luar Negeri yang Doyan Impor Pasti di Demo Besar-besaran

 Kementerian Perdagangan Sita 2 Juta Batang Baja Tulangan Beton Seharga Rp 70 Miliar

 Resmi Jadi Kepala Bulog, Buwas: Enggak Ada yang Bisa Mainin Perut Orang Indonesia

"Sebagian itu dari gudang itu dikomersialkan (disewakan). Bagaimana kebutuhannya (pengelolan gudang) Itu urusan korporasi, ada bagiannya," ucap Enggar.

Meski begitu, Enggar enggan memberikan jawaban saat ditanya wartawan soal umpatan 'matamu' dari Buwas.

Dia memilih berbalik badan meninggalkan kerumunan wartawan.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved