Pilpres 2019
Sudjiwo Tedjo Ungkap Cara Memenangkan dan Mengalahkan Prabowo Subianto
Menurut Sudjiwo Tedjo, cara tersebut akan mengobarkan lagi memori kolektif rakyat yang kurang suka terhadap tentara.
Penulis: Erlina Fury Santika | Editor: Ilusi Insiroh
TRIBUNJAKARTA.COM - Budayawan Sudjiwo Tedjo menyebut Prabowo Subianto mudah dikalahkan.
Iapun membeberkan caranya melalui akun Twitternya, @sudjiwotedjo, Selasa (25/9/2018).
Sudjiwo Tedjo menjelaskan, caranya dengan perbanyak lagi pemimpin sipil berasal dari kalangan militer.
Menurut Sudjiwo Tedjo, cara tersebut akan mengobarkan lagi memori kolektif rakyat yang kurang suka terhadap tentara.
Namun satu sisi ia menegaskan, jika Prabowo ingin menang, lakukan sebaliknya.
"Mengalahkan Prabowo gampang. Perbanyak lagi pemimpin sipil berasal militer yg attitude-nya masih militeristik. Ini akan mengobarkan lagi memori kolektif rakyat yang gak suka tentara dan bekas2nya. Dan Prabowo pasti kalah," tulisnya.
"Kalau ingin Prabowo menang, lakukan sebaliknya," tambahnya.

• Masuk dalam Bursa Kandidat Wagub DKI, Keponakan Prabowo Subianto: Saya Merasa Terhormat
• Dipuji Said Didu Saat Bagikan Kisah Soal Relawan, Sudjiwo Tedjo: Ini Penghinaan
• Edy Rahmayadi Semprot Aiman Soal Jabatan PSSI dan Gubernur, Sudjiwo Tedjo: Wartawan Berhak Bertanya
Dalam satu jam, cuitan tersebut sudah disambar 135 retweets dan 263 likes dari warganet.
Beberapa warganet juga turut memberi respon.
"Di US, tentara aktif baru boleh menjabat jabatan sipil setelah 2 tahun pensiun. Ibarat masa idah, durasi 2 tahun itu bertujuan utk menghilangkan pengaruh dan karakter militeristiknya. Mungkin Indonesia harus begitu?," tanya warganet.
"Memenangkan Prabowo gampang. Persedikit lagi pemimpin sipil berasal militer yg attitude-nya masih militeristik. Ini akan memadamkan lagi memori kolektif rakyat yang gak suka tentara dan bekas2nya. Dan Prabowo pasti menang. Kalau ingin Prabowo kalah, lakukan sebaliknya," tulis wargenet membalikkan twit Sudjiwo Tedjo.
"Hidup memang penuh dg keseimbangan.. bukan bgt mbah..," timpal warganet lain.
Sudjiwo Tedjo pertanyakan keberadaan ulama dan sindir kubu politik
Budayawan Sudjiwo Tedjo mempertanyakan keberadaan ulama.
Hal itu Sudjiwo Tedjo utarakan langsung melalui akun Twitternya, @sudjiwotedjo, Selasa (18/9/2018).
Pada unggahan cuitannya itu Sudjiwo Tedjo mempertanyakan, jika memang benar ada ulama, lantas mengapa masih banyaknya rakyat yang tidak bisa mengatur diri.
Dengan begitu, lanjutnya, mengapa tiap kubu politik kerap mengklaim telah didukung ulama.
"Ulama sejatinya ada nggak sih? Kalau emang ada, knp rakyat masih ndak bisa antre, masih buang sampah sembarangan, masih main HP ktk diajak ngobrol pd jadwal yg ud disepakati dll?" tanya Sudjiwo Tedjo dalam cuitannya.
"Tp kalau ulama sejatinya gak ada, knp tiap kubu mengklaim didukung ulama?" lanjutnya.
Sebelumnya diberitakan, kubu calon presiden Joko Widodo dan Prabowo Subianto saling mengklaim suara ulama di Pilpres 2019.
Ijtima Ulama II diketahui menyatakan dukungnya kepada Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.
Hal tersebut ditandai dengan penandatangan pakta integritas antara Prabowo Subianto dan Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF), Yusuf Martak.
• Prabowo dan Jokowi Saling Klaim Dukungan Ulama, Sudjiwo Tedjo Samakan dengan Ajian dalam Perwayangan
• Kontroversi The Power of Emak-emak: Dukungan Sudjiwo Tedjo Sampai Komentar Menohok Ferdinand
• Polemik Debat Capres Bahasa Inggris, Sudjiwo Tedjo Ambil Hikmahnya Soal Kaum Pemuja Budaya Asing
Tak ketinggalan, calon wakil presiden KH Ma'ruf Amin juga mengatakan mendapat dukungan dari 400 ulama.
Ia menegaskan telah mendapat dukungan dari para ulama besar.
Bahkan para ulama itu sudah berkumpul di Pondok Pesantren Asshiddiqiyah di Kedoya, Jakarta Barat, Sabtu pekan lalu untuk menyatakan dukungannya.
"Kyai-kyai kan sudah kumpul di Jakarta. Ada 400 kyai. Kyai besar-besar," kata Ma'ruf di Sekretariat Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, di Gedung MNC, Jakarta, Senin (17/9/2018) dikutip dari Kompas.com.
Melihat aksi saling klaim dari kubu Prabowo Subianto dan Jokowi, budayawan Sudjiwo Tedjo angkat bicara.
Sudjiwo Tedjo mempertanyakan soal berapa sebenarnya jumlah ulama di Indonesia.
"Jumlah ulama di Indonesia apa emang tak terhingga ya? Mereka sudah diklaim mendukung kubu yang satu. Eh, ternyata masih selalu ada mereka lainnya yg diklaim mendukung kubu satunya," tulis Sudjiwo Tedjo, pada Senin (17/8/2018).
Bahkan Sudjiwo Tedjo menyapaikan sebuah lelocon dan menyamakan permasalah tersebut dengan Aji Candabirawa.
"Atau jumlah ulama sebenarnya satu tapi terus membelah diri seperti Aji Candabirawa?" tulis Sudjiwo Tedjo.
Penelusuran TribunJakarta.com Candabirawa atau Candrabirawa adalah ajian yang dimiliki oleh tokoh perwayangan Begawan Bagaspati dan Prabu Salyapati.
Dengan kemampuan Candrabirawa, Bagaspati dan Salya dapat medatangkan pasukan yang apabila dipukul akan membelah diri menjadi dua.