Addie MS Ungkap Kisah di Balik Pembebasan Lahan Tol Desari: Harga Ganti Rugi Rendah dan Bikin Trauma
Musisi Addie MS mengungkapkan kisah di balik pembebasan lahan untuk pembangunan jalan Tol Depok-Antasari (Desari).
Penulis: Kurniawati Hasjanah | Editor: Erik Sinaga
TRIBUNJAKARTA.COM- Musikus Addie MS mengisahkan di balik pembebasan lahan untuk pembangunan jalan Tol Depok-Antasari (Desari).
Diketahui, Konstruksi Jalan Tol Depok-Antasari (Desari) Seksi I yang menghubungkan Antasari-Brigif sepanjang 5,8 kilometer telah rampung.
Presiden Jokowi telah meresmikan tol ini pada Kamis (27/9/2018).
Peresmian tol ini disambut positif oleh Addies MS.
"Akhirnya Tol Desari diresmikan. Alhamdulillah," kata dia dalam akun twitternya sebagai dikutip TribunJakarta pada Jumat (28/9/2018).
Selain mengucapkan puji syukur, Addie MS juga mengisahkan cerita rekannya, Dilla Amran yang mengalami pembebasan lahan untuk pembangunan tol Desari.
Addie MS mengatakan, kediaman Dilla Amran berlokasi di Andara, Pangkalan Jatibaru, Cinere, Depok.
Menurut Dilla yang diceritakan kembali Addie MS, di lokasi rumahnya tersebut memang telah beredar kabar jika akan kena gusur.
Hal itu dikarenakan akan ada pembangunan tol.
Meski demikian, sejak tahun 2004 kabar pembangunan simpang siur.
Hingga kemudian, warga Andara menjadi bingung jika ingin merenovasi rumah.
"Mau bagusin rumah jadi ragu, mau dijual juga harganya turun karena udah ada desas-desus bakal kena gusur," tuturnya.
Selanjutnya, di tahun 2013 tetangga Dilla Amran terkena pembebasan lahan.
Dilla Amran mengaku mules melihat pengurusan lahan yang dilakukan tetangganya.
"Liatnya aja bikin mules. Harga ganti ruginya rendah, urusnya ribet," bebernya.
Kala itu, tetangganya bolak-balik hampir 12 kali ke kantor Panitia Pengadaan Tanah (P2T) buat nego dan nyelesain itu semua. Uang ganti ruginya lama cairnya.
• Gempa Bumi Donggala: Satu Orang Meninggal Dunia, 10 Orang Luka-luka, Puluhan Rumah Rusak
• Berharap Dapat Banyak Pengikut dan Endorse di Instagram, Akun @medaninfo88 Sebar Berita Hoaks
"Intinya ngurusinnya bikin trauma. Ga heran banyak konflik tiap pemerintah mau bangun jalan," imbuhnya.
Lalu, tiba kediaman Dilla Amran yang akan terkena gusuran.
Follow Juga:
"Sebagian tanah dari rumah saya harus dibebasin. Setelah udah nego bolak balik dibantuin ama tetangga saya, akhirnya ada kata sepakat," tegasnya.
• Cerita Pemindahan 525 Jenazah Terdampak Tol Desari: Belasan Jasad Utuh, Didominasi Sesepuh Desa
• Kisah Keluarga DN Aidit Setelah Peristiwa G30S: Adik Ditahan di Pulau dan Ayah Ditemukan Tewas
Namun, di momen kala itu Jokowi resmi menjadi Presiden ke-7 Republik Indonesia sehingga proses pembebasan lahan dihentikan sementara.
Dilal mengaku deg-degan karena memikirkan proses yang akan dilaluinya.
Ia membayangkan proses pembebasan akan menyita waktu dan pikiran.
Ternyata, pikiran Dilla Amran tak terbukti sama sekali.
Dilla mengaku hanya tiga kali ke kantor P2T dan tiap kali pertemuan ada hasilnya.
Selain itu, Dilla mengatakan ke Addie MS jika harga tanahnya masuk akal.
"Kerugian emosional juga dimasukin dalam hitungan, kayaknya mereka ngitung juga keribetan yang keluarga saya mesti alamin waktu pembangunan dan juga nilai emosional rumahnya buat kami," tegasnya.
Saat pertemuan ketiga, Dilla Amran menyerahkan berkas lengkap dan tanda tangan berbagai berkas.
Dilla juga diberikan buku tabungan dan atm untuk dana pencairan.
Hingga 10 menitan kemudian, Dilla cek saldo ke mesin atm setempat dan dana pembebasan lahan telah masuk ke tabunganya.
"Disitulah sy baru sadar bhw ternyata politik beneran ada ngaruhnya sama kehidupan sy. Asli ga nyangka. Beda era, beda performa," katanya.
Dilla mengaku senyum-senyum sendiri ketika melihat informasi Jokowi meresmikan Tol Desari.
Ia juga mengaku tak rela jika Indonesia kembali ke pihak yang hanya pintar silat lidah belaka.