Jadi Korban KDRT, Wanita Pengemudi Ojol Kasih Pesan Begini: Ingat Tuhan dan Senyum Anak-anak

Wa Ode Siti Zuhroh Badiah (32) membawa dua anaknya saat menjadi pengemudi ojol yang viral. Ia korban KDRT dan kasih pesan begini kepada para perempuan

Penulis: Bima Putra | Editor: Y Gustaman
TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA
Wa Ode Siti Zuhroh Badiah dan dua anaknya saat berada di rumah, Limo, Depok, (28/9/2018). 

Dugaan KDRT itu berawal saat Wa Ode meminta uang makan kepada Akhmad yang sedang menjalankan tugasnya sebagai security satu kampus di Ciputat.

Karena Akhmad menolak memberikan uang, Wa Ode meminta kembali sepeda motor jenis sport yang uang cicilannya diduga merupakan miliknya.

"Waktu itu saya nyaris mati karena kepala saya dipukul pakai benda seperti batu gitu, saya enggak lihat persisnya karena waktu itu dia hantam dari belakang. Saya hampir pingsan dan sakitnya kerasa sampai dua minggu," ujarnya.

Saat masih tinggal satu atap, Akhmad diduga melakukan pelecehan seksual dan kekerasan verbal kepada dua putrinya.

Wa Ode menduga Akhmad memiliki nafsu seksual saat mencium Keisha karena perbuatannya berbeda dari kebanyakan ungkapan cinta orangtua kepada anak.

Menurutnya, Akhmad kerap memandang rendah Azzhara karena alasan warna kulitnya tak secantik Keisha yang kini masih meminum ASI.

"Cara dia mencium Keisha itu beda, enggak seperti orangtua ke anak, ada nafsunya begitu. Memang perlukan dia ke Keisha beda dengan kakaknya karena masalah warna kulit. Dulu suami memang pernah minum obat penenang dan enggak boleh sampai stres," kata Wa Ode.

Perihal kekerasan terhadap anak, Wa Ode menyebut kejadian berawal saat Azzhara berusia satu tahun dan baru belajar berbicara.

Kala itu Azzhara berada di teras rumah dan menunggu kedatangan ayahnya yang baru pulang kerja untuk sekedar bermain bersama.

"Azzhara pernah diri depan pintu pas suami pulang. Si kakak nanya 'Ayah sudah makan belum, sudah mandi belum?' Terus suami malah jawab 'ngapain nanya kayak orang gila'. Anak saya sedih dengar ayahnya ngomong seperti itu," ucapnya.

Setelah mendengar ucapan ayahnya, Wa Ode menyebut Azzhara segera masuk ke dalam dan hanya duduk dengan tatapan kosong untuk beberapa saat.

Wa Ode menjelaskan Azzhara kini trauma hingga kerap menjerit setiap melihat atau ditanya apakah ingin bertemu ayahnya kembali.

Hingga kini, Wa Ode mengaku belum melaporkan kasusnya ke polisi karena percaya bahwa penanganan kasus dan visum nantinya membutuhkan biaya besar.

Sementara rata-rata penghasilan menjadi pengemudi ojek online pengantar barang dalam satu hari hanya berkisar di angka Rp 50 ribu hingga Rp 100 ribu RT rupiah.

"Saya belum lapor polisi karena untuk penanganan dan visumnya pasti butuh biaya mahal. Saya buat makan saja susah apalagi, kalau nanti bikin laporan harus keluar uang. Selain makan saya juga harus bayar bensin, listrik, sama biaya servis motor," akunya.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved