Polemik Ratna Sarumpaet
TERPOPULER- Awalnya Kutuk Penganiaya Ratna Sarumpaet, Mahfud MD Kini Malah Temukan Kejanggalan
Mahfud MD sempat mengutuk pelaku yang diduga menganiaya Ratna Sarumpaet, namun justru kini ia menyoroti kejanggalan ini.
Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Rr Dewi Kartika H
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Rr Dewi Kartika H
TRIBUNJAKARTA.COM - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud Md sempat mengutuk pelaku yang diduga menganiaya aktivis Ratna Sarumpaet.
Mahfud mengomentari cuitan Rachel Maryam (@cumarachel) yang mengabarkan bahwa Ratna Sarumpaet telah dianiaya sejumlah orang.
Mahfud berharap bahwa kejadian ini tak benar adanya, namun jika benar terjadi maka ia mengutuk keras hal ini.
Ia pun meminta pihak kepolisian untuk mencari, menangkap, serta mengadili pelakunya.
Lebih lanjut, Mahfud MD yakin bahwa dengan profesionalitas pihak kepolisian, maka pelaku akan cepat ditangkap.
"Mudah2an ini tdk benar. Kalau penganiayaan thd @RatnaSpaet ini benar terjadi, sungguh biadab.
Atas nama dan alasan apa pun, penganiayaan spt ini sungguh terkutuk. Polisi hrs mencari, menangkap, dan nengadili pelakunya.
Dgn profesionalitasnya polisi akan bs menemukan pelakunya," tulis Mahfud MD.
Namun kini, Mahfud MD justru menyoroti sebuah kejanggalan.
Awalnya Mahfud MD mengatakan jika kasus penganiayaan ini hanya permainan politik semata, maka 'si pemain' yang harus dikutuk.
"Itu kita kutuk, kalau benar terjadi. Tapi kalau hanya mainan politik ya pemainnya yang kita kutuk," tulis Mahfud MD.
Mahfud MD mengaku baru bertemu dengan seorang dokter yang ahli di bidang bedah.
Menurut Mahfud MD dokter tersebut melihat ada kejanggalan pada luka di wajah Ratna Sarumpaet.
Pasalnya luka di bagian mata kanan dan kiri Ratna Sarumpaet serupa.
Mahfud MD lantas meminta masyarakat untuk bersabar menunggu perkembangan kasus tersebut.
"Saya baru ketemu seorang dokter ahli bedah. Katanya, luka di kanan kiri kelopak mata agak aneh krn sama. Kita tunggu saja perkembangannya," tulis Mahhfud MD.
Hal tersebut disampaikan Mahfud MD melalui akun media sosial, Twitternya pada Rabu (3/9/2018).
Pantauan TribunJakarta.com cuitan tersebut sudah disukai lebih dari dua ribu pengguna Twitter.
Nama Ratna Sarumpaet Tak Ada di Manifes 23 Rumah Sakit
Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Agung Budi Maryoto memberikan laporan kepada Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian terkait informasi dugaan penganiayaan terhadap salah satu juru kampanye Prabowo Sandiaga Uno, Ratna Sarumpaet.
Hasilnya, Kapolda tidak menemukan adanya laporan polisi terkait penganiayaan atas nama yang bersangkutan.
"Hasil pengecekan di Polrestabes Bandung dan 28 Polsek Jajaran dari tanggal 21 September sampai dengan 2 Oktober 2018, tidak ada Laporan Polisi penganiayaan atas nama korban Ratna Sarumpaet," ujar Agung.
Selain itu, Agung menegaskan pihaknya juga sudah mengecek sekira 23 rumah sakit di Bandung, terkait hal tersebut.
Namun, hasilnya disebut nihil atau tidak ada nama Ratna Sarumpaet sebagai pasien yang terdaftar.
"Adapun rumah sakit yang sudah dilakukan pengecekan hasilnya nihil," kata dia.
Rumah sakit yang telah dilakukan pengecekan oleh pihak Polda Jabar antara lain :
1. Rs Hasan sadikin
2. Rs. Muhammadiyah
3. Rsud Ujung berung
4. Rs. Hermina Arcamanik
5. Rs. Hermina Pasteur
6. Rs. Halmahera
7. Rs. Sariningsih
8. Rs. Dr. Salamun
9. Rs. Adven
10.Rs. Boromeus
11. Rs. Santosa gardujati
12. Rs. Kebon jati
13. Rs. Rajawali
14. Rs. Santoyusup
15. Rs. Al islam
16. Rs. Santosa jl kopo
17. Rs. Melinda 1
18. Rs. Ibu & Anak antap
19. Rs. Limijati
20. Poliklinik BMS
21. Rs. Rotinsulu.
22. Puskesmas Nihil.
23. Rs. Melinda 2
Agung juga mengatakan tidak ada nama Ratna Sarumpaet dalam manifes penumpang pesawat di Bandara Husein Sastranegara, Bandung, Jawa Barat pada tanggal 21 September 2018 atau pada saat kejadian ibunda dari artis Atiqah Hasiholan tersebut dianiaya.
"Kami telah melaksanakan lidik dan koordinasi dengan pihak Bandara Husein Sastranegara Bandung," ujar Agung.
Jenderal bintang dua ini melakukan pengecekan terhadap sejumlah pihak, diantaranya Dan Sat Pom AU Mayor Pom Made Oka (Pengecekan Pos Induk, Pos 1, Pos 2, Pos 3 dan Pos 4), Koordinator AVSEC Agus Hidayat (Angkasa Pura), Urip Rahardjo (Office In Charge), seluruh sopir taksi dan sopir rental bandara, tukang parkir dan porter bandara.
Serta melakukan pengecekan terhadap semua manifest kedatangan penerbangan Garuda, Citilink, Nam Air, Xpres Air dan Air Asia.
Dari hasil pengecekan tersebut, ternyata diketahui bahwa nama yang bersangkutan tidak terdaftar dalam manifest kedatangan maupun keberangkatan.
"Dengan hasil tidak ada nama Ratna Sarumpaet dalam manifest keberangkatan dan kedatangan," pungkasnya.