Pilpres 2019
Sempat Kontoversial Tempe Setipis Kartu ATM ala Sandiaga, Gerindra: Itu Kiasan Biar Mudah Dipahami
Jubir Prabowo-Sandiaga Uno mengatakan tempe setipis kartu ATM merupakan metafora semata. Hal itu merupakan kritik untuk pemerintah.
Penulis: Erlina Fury Santika | Editor: Y Gustaman
Diberitakan sebelumnya, Sandiaga Uno sempat menyindir pemerintah dengan mengeluarkan analogi tempe setipis kartu ATM.
"Kita sangat khawatir, prihatin dengan keadaan ekonomi dan kita ingin menyuarakan aspirasi rakyat. Tempe katanya sekarang sudah dikecilkan dan tipisnya udah hampir sama dengan kartu ATM," tutur Sandiaga dilansir dari berbagai sumber.
Untuk itu, Sandiaga menerangkan, pihak koalisi Prabowo-Sandi tidak ingin terdiskoneksi dengan apa yang rakyat inginkan dan ingin menyuarakan aspirasi masyarakat terkait keadaan ekonomi.
Pengusaha itu menegaskan, koalisi Prabowo-Sandi ingin fokus membahas dan bersatu dengan rakyat guna memperkuat ekonomi Indonesia.
Jubir Badan Pemenangan Prabowo-Sandiaga, Faldo Madini pun sempat mempertegas pernyataan Sandiaga Uno beberapa waktu lalu.
Faldo menegaskan, beberapa pernyataan Sandiaga yang sempat menjadi viral di media sosial merupakan strategi untuk memancing masyarakat agar mengetahui isu terkini, seperti isu mengenai tempe setipis ATM tersebut.
"Yang lebih menarik bagi kami yakni voters rasional. Makanya dari kemarin Bang Sandi selalu memberi pancingan hal menarik agar isu ini ditangkap, misalnya tentang nasi ayam, tempe dan pete. Kemudian, tim jubir serta tim konten masuk dengan rasionalisasinya," ungkapnya.
Bahkan, isu itu ditanggapi oleh kubu Jokowi dengan menyoroti kebenaran tidaknya ukuran pangan tersebut.
Padahal, Faldo menyatakan, isu tersebut sekadar pancingan untuk mengkritik terkait swasembada pangan.
Follow Juga:
"Itu adalah kritik kami terhadap swasembada pangan, ini memang strateginya karena melakukan eksprimen kampanye, kita butuh pemancingnya dan Bang Sandi menjalani perannya dengan sangat luar biasa," ucapnya dikutip dari acara Sapa Indonesia Pagi, Selasa (16/9/2018).
Kata Menteri Perdagangan
Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita, mengunjungi pengrajin tempe dan tahu di Kopti Semanan, Kalideres, Jakarta Barat beberapa waktu lalu.
Enggar berkesempatan melakukan sesi tanya jawab sambil mendengar keluh kesah para pengrajin tempe di Semanan.
Ia mengakui harga kedelai dari importir tidak mahal, namun begitu turun sampai ke tangan pengrajin harganya naik.