Kabar Artis
Kisah Dian Sorowea Penyanyi Karna Su Sayang: Setiap Hari Naik Ojek dan Tidak Ingin Jadi Penyanyi
Kisah Dian Sorowea penyanyi Karna Su Sayang, jadi anak tunggal, tinggal di indekos dan ayah meninggal dunia.
Penulis: Kurniawati Hasjanah | Editor: Erik Sinaga
TRIBUNJAKARTA.COM - Sosok Dian Sorowea (16) penyanyi lagu Karna Su Sayang kini menjadi terkenal dan menjadi perhatian publik.
Dian Sorowea mengaku tak menduga jika lagu yang dibawakannya menjadi terkenal dan viral, bahkan di cover oleh sejumlah artis.
Awal dirinya membawakan lagu Karna Su Sayang itu terpilih tanpa audisi.
"Saya ketemu Kak Near dua hari sebelum saya rekaman lagu Karna Su Sayang, Saya ketemu waktu saya ikut audisi di salah satu cafe di Maumere," beber Dian Sorowea.
Dian Sorowea sebenarnya tidak sempat menyanyi di audisi tersebut. Dia pergi audisi ditemani guru sekolahnya.
"Kebetulan guru saya tempat tinggalnya berdekatan dengan tempat tinggalnya Kak Near. Jadi dikenalkan saya dengan Kak Near-nya,' ungkap Dian Sorowea.
Karena gurunya kenal, gurunya kemudian menunjukkan video Dian Sorowea menyanyi kepada Near.
Near pung langsung setuju duet dengan Dian Soroewa menyanyikan lagu Karna Su Sayang.
Ibunda Dian Sorowea, Skolastika Dua Batik mengemukakan, dirinya terkejut ketika mengetahui anaknya viral.
Meski demikian, sejak kecil Dian Sorowea memiliki bakat menyanyi.
Namun, keduanya tak pernah bernyanyi bersama karena Dian merasa berbeda aliran lagu yang disukai dirinya dan ibunda.
"Tapi emang dari kecil menyanyinya itu bagus," tuturnya dikutip dari kanal YouTube Trans 7 Official pada Rabu (31/10/2018).
• Mantan Pilot Senior Ungkap Situasi Kokpit yang Semrawut Saat Lion Air JT610 Jatuh, Ini Analisanya
• Bukan Milik Asing, Manajemen Tegaskan Lion Air Adalah Milik WNI
Skolastika juga menegaskan, ia kerap kali mengajarkan Dian Sorowea untuk bernyanyi lagu rohani.
Dalam kesempatan itu juga, Dian Sorowea mengakui jika dirinya anak tunggal dan sang ayah telah meninggal dunia sekitar 3 tahun lalu karena kecelakaan.
Menjadi anak tunggal, tak membuat Dian Sorowea tampak manja karena ia kini bertempat tinggal terpisah dengan ibunda.
Follow Juga:
Dian Sorowea tinggal di sebuah kamar indekos dekat sekolahnya sedangkan ibunda di sebuah perdesaan karena memiliki pekerjaan mengajar yang tak bisa ditinggalkan.
"Mama tinggalnya di kampung karena mengajar di sana, kalau di saya tinggalnya di kota karena lebih dekat dari sekolah. Saya tinggalnya di Indekos," tegasnya.
Walaupun bertempat tinggal terpisah, Ibunda Dian Sorowea tiap hari menyambangi sang putri.
"Sekitar 15 menit sampai dari desa ke Indekos," paparnya.
Meski jarak tempuh hanya 15 menit, tetapi transportasi dari desa ke kota itu jarang.
• Penanganan Musibah Lion Air JT610 Disebut Terbaik di Indonesia, Ahli Forensik Ungkap Faktanya
• Soroti Keselamatan Penerbangan, Gerindra:Jangan Sampai Penguasa Lebih Rendah dari Pengusaha
"Karena kita setiap hari dengan ojek. Tiap hari ketika dia di kampung, dia berangkat pakai ojek tapi nunggunya lama," tegasnya.
Ibunda mengatakan, sebelum ayahanda meninggal dunia, Dian Sorowea tiap kali diantar oleh ayah untuk ke sekolah.
Kemudian, setelah kepergian ayahanda, Dian sempat diantar dan dijemput ibunda tiap kali bersekolah menggunakan ojek.
"Kadang-kadang saya antar jemput pakai ojek," paparnya.
"Nah akhirnya karena sekarang full day, mama sendirian di rumah, Dian di kosan," sambungnya.
Ibunda Dian Sorowea juga mengakui jika ia tiap kali mengajar harus menggunakan jasa ojek sekitar Rp 10 ribu.
• Khawatir Meledak, 5 Tabung dari Pesawat Lion Air JT610 Diangkut KNKT dari Dermaga JICT II
• Lion Air JT610 Jatuh, Ini Sejarah Terciptanya Kotak Hitam untuk Menguak Kecelakaan Pesawat
"Jalan ke kampung itu juga berlubang-lubang dan jelek. Kita juga enggak punya ojek online jadi harus menunggu," tegas Scholastika.
Dalam kesempatan itu, Dian Sorowea mengakui tidak ingin menjadi penyanyi, ia ingin berkuliah di komunikasi dan hukum.
"Karena ayah kuliahnya hukum tapi belum sampai semester akhir dan kalau komunikasi karena suka bahasa," bebernya.