Bagaimana Hukum Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW? Simak Penjelasan Lengkap Ustaz Abdul Somad

Umat muslim sudah bersiap menyambut Maulid Nabi 20 November 2018. Ustadz Abdul Somad dalam kajian 37 masalah populer menjelaskan hal ini.

Instagram/ustadzabdulsomad
Ustaz Abdul Somad 

Kisah Pembebasan Tsuwaibah.

Para ulama menyebutkan dalam kitab-kitab hadits dan Sirah tentang pembebasan Tsuwaibah. Tsuwaibah adalah hamba sahaya milik Abu Lahab. Ketika Rasulullah Saw lahir, maka Tsuwaibah kembali ke rumah tuannya menyampaikan berita kelahiran nabi.

Karena senang menyambut kelahiran nabi, maka Abu Lahab membebaskan Tsuwaibah dari status hamba sahaya. Al-‘Abbas bin Abdul Muththalib bermimpi bertemu dengan Abu Lahab, ia menanyakan keadaan Abu Lahab.

Abu Lahab menjawab, “Saya tidak mendapatkan kebaikan setelah kamu, hanya saja saya diberi minum di sini, karena saya membebaskan Tsuwaibah dan azab saya diringankan setiap hari Senin”

Kisah ini disebutkan para ulama hadits dan Sirah. Disebutkan oleh Imam Abdurrazzaq al-Shan’ani dalam kitab al-Mushannaf, Imam al-Bukhari dalam Shahih al-Bukhari (Kitab: al-Nikah, Bab: wa Ummahatukum allati Ardha’nakum).

IbnuHajar al-‘Asqalani dalam Fath al-Bari, Imam Ibnu Katsir dalam al-Bidâyah wa al-Nihâyah:

ﻻﻧﻪ ﻟﻤﺎ ﺑﺸﺮﺗﻪ ﺛﻮﻳﺒﺔ ﺑﻤﻴﻼﺩ ﺍﺑﻦ ﺃﺧﻴﻪ ﻣﺤﻤﺪ ﺑﻦ ﻋﺒﺪ ﺍﻟﻠﻪ ﺃﻋﺘﻘﻬﺎ ﻣﻦ ﺳﺎﻋﺘﻪ ﻓﺠﻮﺯﻱ ﺑﺬﻟﻚ ﻟﺬﻟﻚ .

“Karena ketika Tsuwaibah menyampaikan berita gembira kelahiran Muhammad bin Abdillah putra saudara laki-lakinya, maka Abu Lahab membebaskan Tsuwaibah (dari hamba sahaya). Maka Abu Lahab diberi balasan atas perbuatannya itu”.

Komentar Imam para ahli Qira’at al-Hafizh Syamsuddin bin al-Jazari seperti yang dinukil oleh al-Hafizh al-Suyuthi dalam kitab al-Hâwi li al-Fatâwa:

ﻓﺈﺫﺍ ﻛﺎﻥ ﺃﺑﻮ ﻟﻬﺐ ﺍﻟﻜﺎﻓﺮ ﺍﻟﺬﻱ ﻧﺰﻝ ﺍﻟﻘﺮﺁﻥ ﺑﺬﻣﻪ ﺟﻮﺯﻱ ﻓﻲ ﺍﻟﻨﺎﺭ ﺑﻌﺮﺣﻪ ﻟﻴﻠﺔ ﻣﻮﻟﺪ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﺑﻪ ﻓﻤﺎ ﺣﺎﻝ ﺍﻟﻤﺴﻠﻢ ﺍﻟﻤﻮﺣﺪ ﻣﻦ ﺃﻣﺔ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻳﺴﺮ ﺑﻤﻮﻟﺪﻩ ﻭﻳﺒﺬﻝ ﻣﺎ ﺗﺼﻞ ﺇﻟﻴﻪ ﻗﺪﺭﺗﻪ ﻓﻲ ﻣﺤﺒﺘﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻟﻌﻤﺮﻱ ﺇﻧﻤﺎ ﻳﻜﻮﻥ ﺟﺰﺍﺅﻩ ﻣﻦ ﺍﻟﻠﻪ ﺍﻟﻜﺮﻳﻢ ﺃﻥ ﻳﺪﺧﻠﻪ ﺑﻌﻀﻠﻪ ﺟﻨﺎﺕ ﺍﻟﻨﻌﻴﻢ

“Jika Abu Lahab kafir yang disebutkan celanya dalam al-Qur’an, ia tetap diberi balasan meskipun ia di dalam neraka, karena rasa senangnya pada malam maulid nabi.

Maka bagaimanakah keadaan seorang muslim yang bertauhid dari umat nabi Muhammad Saw yang senang dengan kelahirannya dan mengerahkan segenap kemampuannya dalam mencintai Rasulullah Saw.

Sungguh, pastilah balasannya dari Allah Swt ia akan dimasukkan ke dalam surga karena karunia-Nya".

Al-Hafizh Abdurrahman bin al-Daiba’ al-Syaibani pengarang Jâmi’ al-Ushûl meriwayatkan kisah ini dalam kitab Sirah karya beliau. Komentar beliau:

ﻓﺘﺨﻌﻴﻒ ﺍﻟﻌﺬﺍﺏ ﻋﻨﻪ ﺇﻧﻤﺎ ﻫﻮ ﻛﺮﺍﻣﺔ ﻟﻠﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻛﻤﺎ ﺧﻌﻒ ﻋﻦ ﺃﺑﻲ ﻃﺎﻟﺐ ﻻ ﻷﺟﻞ ﺍﻟﻌﺘﻖ، ﻟﻘﻮﻟﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ : ‏) ﻭَﺣَﺒِﻂَ ﻣَﺎ ﺻَﻨَﻊ ﻭﺍ ﻓِﻴﻬَﺎ ﻭَﺑَﺎﻃِﻞٌ ﻣَﺎ ﻛَﺎﻧُﻮﺍ ﻳَﻌْﻤَﻠُﻮﻥَ (

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved